Tiap orang akan kembali jatuh, jatuh pada cinta yang baru. Jatuh pada
alasan mencintai yang baru, alasan yang sama yang digunakan untuk
meninggalkan. Juga alasan yang sama yang digunakan untuk kembali di
permulaan, di sebuah awal. Alasan yang selalu kita dengar, sebuah kata
yang selalu menjadi sebab suatu perpisahan “terlalu baik”.
Tiap
kita akan jatuh cinta pada kebaikan seseorang, lalu karena alasan itu
juga kita akan kembali meninggalkan, memilih pergi. Lalu saling
menyakiti dengan alasan-alasan yang terlalu di buat-buat.
Kadang
ada banyak pertanyaan yang timbul, kenapa dua orang yang saling menyukai
harus saling menyakiti? Kenapa dua orang yang saling mencintai harus
berpisah dengan alasan yang terlalu di buat-buat.
Katanya, bukan jodoh makanya dipisahkan.
Katanya, jodohnya cuma sampai disini, makanya harus berpisah.
Tidakkah
jodoh atau tidak berjodoh adalah atas upaya kita? Berjodoh atau tidak
berjodoh, bukankah karena usaha kita? Bukankah, Allah hanya membantu
melalui sejauh mana kita mengusahakannya? Sejauh mana upaya kita agar
kita bisa berjodoh.
Atau mungkin asumsiku yang salah selama ini?
Sebab, ada saja yang mengatakan bahwa, sebanyak apapun kita
mengusahakan, jika memang tidak di takdirkan bersama, maka tidak akan
bersama. Apa mungkin, kita belum mengusahakan sebanyak ucapan kita
tentang berusaha?
Lalu, tentang melupakan. Apa jatuh cinta
se-bercanda itu? Kita mencintai lalu karena alasan sepele, karena alasan
kekurangan yang seharusnya bisa kita lengkapi justru menjadi alasan
untuk meninggalkan rumah yang telah sekuat tenaga berusaha memberikan
rasa nyaman. Jika mencintai memang se-ber-canda itu, rasanya tidak perlu
jatuh cinta lagi.
Ah… mungkin pikiranku terlalu naif, sebab selalu percaya tentang, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
Atau karena aku yang mencintai sendiri jadi begitu menyalahkan pada
kemampuan seseorang untuk jatuh cinta kembali, hingga lupa bahwa benar,
manusia bisa kembali jatuh pada cinta yang baru.
Mungkin benar,
hanya aku yang masih percaya bahwa jatuh pada cinta yang baru adalah hal
yang sulit. Dan mengupayakan untuk berjodoh pada cinta yang sama adalah
hal yang mustahil, apalagi jika hanya mengupayakan sendiri. Jatuh cinta
memang selalu se-lucu ini ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar