Desember 01, 2013

Back To December

Aku tidak pernah menyalahkan waktu untuk setiap perpisahan yang dia hadirkan dalam kehidupan. Karena dalam setiap perpisahan akan selalu datang pertemuan-pertemuan lainnya yang pada akhirnya juga akan membawanya ke perpisahan-perpisahan lainnya. Memang bukan selamanya tapi sementara, dan sementara itulah yang membuat perpisahan selalu terasa menyedihkan. Kadang juga menyenangkan tergantung siapa yang mengalaminya kali yah?

Gubukku baru ku sentuh lagi. Baru selesai ku bersihkan lagi. Sarang laba-labanya untung saja tidak begitu banyak, jadi hanya butuh lima menit untuk membersihkannya. Malam ini kembali ku biarkan beberapa kenangan datang untuk sekedar menyapa di awal bulan Desember. Entah kenapa aku begitu jatuh hati pada bulan ini. Bulan dimana akan ada waktu dia datang untuk menyapaku, mengingatkan akan beberapa kenangan pahit yang membahagiakan. Yah, selalu ada alasan untuk tersenyum pada satu kenangan bahkan kenangan yang tidak begitu kita sukai.

Oh iya, seperti tiga tahun yang lalu. Apa itu dua tahun yang lalu yah? Aku agak buruk dalam hitung-hitungan, hahahaha. Hari ini baru saja kembali mengantar kepergian seseorang, seseorang yang begitu ku sukai. Seseorang yang selalu membuatku kagum di meja makan atau sekedar dalam khayalan. Seseorang yang tidak pernah ku lihat marah, bahkan sedih. Seseorang yang senantiasa menasehati, juga menegur, dan menguatkan. Seseorang yang selalu senang ku panggil "EONNI" (Kakak perempuan dalam bahasa korea). Nama Nurul Istiqomah Ulil Albab, bagus kan namanya? 

Satu lagi orang yang selalu ingin ku raih dalam beberapa hal. Mandiri, keberaniannya, juga kedekatannya dengan Allah. Dalam beberapa hal dia tidak pernah bisa aku raih. Aku menyukainya banyak. Sangat menyukainya. Jadi ingat pertama kali dia datang, pertama kali pula ku putuskan untuk tidak menjadi hijaber. Rasa senang karena akhirnya ada seseorang yang berjilbab sesuai ajaran islam masuk di lingkungan kerja. Hari itu tidak henti-hentinya aku memperhatikannya, sebuah suasana baru di kantor. Dan sebuah acuan baru dalam bertindak, sebuah guru baru akhirnya datang. Ahhh~ kenangan, selalu saja bisa membuatku menangis.

Namanya kak Nurul :) Cantik toh?
Dan lalu seperti tiga tahun yang lalu, kembali orang yang kusukai ini tidak lagi disini. Tepat di awal desember. Dia mengejar mimpinya. Sebuah mimpi yang begitu dia sukai akhirnya dia raih. Teruntuk kak Nurul yang begitu mengagumkan, baik-baik disana. Allah akan menjagamu, sama seperti yang DIA lakukan ketika kakak hampir menyerah. [ ]

***

Lalu memori lain datang. Dia datang menghampiri setiap kali Desember berkunjung. 5 Desember 2013, memang seharusnya jika tanggal itu datang kami tepat 6 tahun jadian. Sayangnya Allah lebih dulu mempertemukannya pada jodoh yang mungkin datang dengan begitu cepat. Masih jelas teringat dia berkata, "Tuhan akhirnya menunjukkan kalau saya tidak begitu baik buat kamu." Memang kehidupan kadang seperti sinetron. LDR-an tanpa sengaja mantan pacar  kepincut sama cewek Kota and then something bad happen. Lalu, bertemu sehari hanya untuk bilang perpisahan. Jika saja saya sutradara mungkin sudah ku buat film perjalanan cinta ini.

Dan lalu hari ini, tepat tiga tahun yang lalu. Seseorang yang juga begitu ku sukai pergi. Untuk sebuah kisah ini aku menulisnya dalam sebuah cerpen. Cerpen singkat bagaimana dia mengucapkan selamat tinggal dengan cara yang jauh berbeda dari apa yang dia lakukan di dunia nyata.


Selamat membaca, Karena dari membaca kita belajar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar