Juli 27, 2013

SHADOW

     "Bisa saja kan dia menyukai orang lain. Bisa juga semua tweetnya untuk orang lain. Kamu jangan terlalu keGRan." Suara itu terdengar begitu jelas di gendang telinga. Bayangan di depan cermin seolah menasehati.
     "Kamu tuh gak ada bagusnya sama sekali. Liat. Wajahmu? Jika dinilai dari 1-10 kamu hanya dapat angka 3. Jaman sekarang orang-orang khususnya pria dewasa lebih suka melihat wanita cantik dibanding wanita baik." Bayangan itu kembali bersuara, seolah dia menasehati tanpa berfikir.
     "Apa kamu fikir dengan segala kebaikan yang kamu lakukan bisa membuatnya suka padamu? BODOH! Ini dunia nyata bukan dunia dimana kamu bisa menulis ending kisahmu dengan kebahagiaan. Prince charming and Princess Beast hanya ada dalam dongeng. BANGUN IDIOT!! Bayangan itu memaki.
     "Seharusnya dari dulu kamu sadar bahwa orang sepertimu tidak mungkin disukai pria macam dia. Kamu jauh dari kata "CANTIK". Mulailah berfikir logis, apa yang selalu kamu harapkan tidak selalu bisa kamu raih." Raut wajah itu marah.
     "Berdoa? Kamu selalu mendoakannya, apa dia juga mendoakanmu seperti kamu memelas di hadapan-Nya untuk setiap kemudahan dan kebahagiaan juga umur yang panjang untuknya? Kamu menangis. Apa kamu pikir dia juga menangis untukmu disana? Kamu ingin melihatnya bahagia. Apa kamu pernah memikirkan kebahagiaan untuk dirimu sendiri? Kamu memikirkan dia sudah makan atau belum. Apa dia pernah berfikir kamu makan malam ini atau hanya minum air putih? Kamu mencemaskannya ketika keluar rumah. Apa dia pernah mencemaskanmu ketika kamu pulang larut malam? Kamu khawatir padanya. Lantas apa dia pernah mengkhawatirkanmu?" Bayangan itu mulai murka.
     "Berhenti melakukan hal bodoh. Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik. Bukan seseorang yang membuangmu seperti ini. Kamu berhak mendapatkan dia yang memperhatikanmu, bukan yang mengabaikanmu dan menganggapmu sampah. Apa pernah dia mengirimkan pesan padamu bertanya kamu sudah dirumah apa masih diluar? seperti yang biasa kamu lakukan. Apa pernah pula dia mengingatkanmu untuk berhati-hati? Seperti yang kamu lakukan ketika firasat buruk menghampiri. Apa pernah dia memperlakukanmu baik? SADAR BODOH!" Bayangan itu makin marah.
     "Dia membuatmu menangis, tiga kali! Dia tidak menatapmu ketika berbicara denganmu karena dia jijik ngeliat mukamu. Dia bahkan tidak pernah menegurmu bahkan ketika kalian satu ruangan, itu karena dia malas melihatmu. Dan kamu dengan segala kebodohan yang luar biasa masih menyukainya!" Kaca itu bergetar, seolah bayangan itu hendak merobek kaca dan keluar dari cermin.

Bayangan kadang berkata benar
     
     "Ini bukan masalah dia jijik melihatku atau membenciku. Tidak peduli seberapa dia membenciku atau jijik padaku, dia cukup ambil peran banyak dalam hidupku. Doa yang baik bahkan apapun tidak mungkin bisa membalasnya. Dia boleh saja membenciku tapi aku tidak akan pernah membencinya, bagaimanapun dia memperlakukanku."

     "BODOH!" Bayangan itu menghilang. Yang kini tampak hanya seorang gadis berkacamata dengan wajah polos berdiri di hadapan cermin. [ ]

2 komentar:

  1. Tetap semangat, sist. Kamu pasti bisa mendapatkan seorang pria yang lebih baik darinya.. :))

    Kalau ada waktu luang, kunjungi blog saya juga ya di www.agungwicaks.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak sudah mampir :) Tulisan saya seperti nyata ya? Padahal itu fiksi loh -____-!
      Nanti saya mampir.

      Hapus