![]() |
| Surat Inspirasi, Semoga :) |
Assalamu’alaikum
wr wb
Salam semangat juga senyum semangat
untuk adik-adik semua. Perkenalkan nama saya Arini Lestari Aris. Saya biasa
dipanggil Arini, Arin, Rini, Rin, dan Tari. Teruntuk kalian adik-adik penerus
bangsa, kalian boleh memanggil saya dengan sebutan “Kakak” tentunya dengan
menaruh nama saya yang kalian sukai di belakang kata kakak. Juni, 28 nanti
kakak berumur 24 tahun, lumayan cukup berumur kan, atau bisa dibilang mendekati
kata “TUA” hehehehe.
Sekarang kakak sudah bekerja juga
sambil kuliah, semester 3 program magister. Adik-adik juga pasti masih semangat
kan dalam bersekolah? Kita sama-sama belajar tapi dalam tingkat yang berbeda.
Kalian banyak belajar berhitung dan membaca, sementara kakak banyak berhitung
dan menghafal, juga praktek. Oh iya kakak bekerja sebagai akuntan amatir di
salah satu perusahaan milik Bapak Jusuf Kalla. Kerjaan kakak banyak berhubungan
dengan angka dan computer. Setiap hari kakak berhadapan dengan milyaran jumlah
uang, menghitungnya dengan hati-hati. Jika terdapat selisih angka dalam kerjaan
kakak, maka seketika kakak akan berubah menjadi detektif, menelusuri setiap
angka dan menemukan selisihnya. Yah, kadang kakak harus berimajinasi sedikit
agar tidak bosan dengan kerjaan kakak.
Apa ada diantara kalian yang suka
dengan angka atau suka dengan detektif? Buat kalian yang suka dengan
matematika, kalian harus coba bidang ini. Selain menjadi seorang akuntan, kakak
juga bercita-cita menjadi penulis, Dosen, dan juga bercita-cita untuk
mendirikan sebuah sekolah. Kalian pasti bertanya-tanya “bagaimana mungkin
meraih cita-cita yang begitu banyak?’
Adik-adikku di Tulang Bawang Barat
Lampung. Jika sempat pertanyaan diatas terlintas di benak kalian, jawabannya Cuma
satu “BISA”. Siapapun didunia ini bisa meraih cita-cita juga impian mereka.
Siapapun itu. Kakak akan menceritakan satu kisah, semoga bisa menginspirasi
adik-adik. Dulu, ada seorang anak laki-laki yang lahir dari keluarga yang
begitu sederhana. Sehari-hari dia menghabiskan waktu luangnya dengan
menggembala sapi milik tetangganya. Uang hasil menggembala itu dia gunakan
untuk menambah biaya sekolahnya. Anak laki-laki itu setiap kali menggembala
sapi, dia tidak pernah lepas dari buku pelajarannya. Kapanpun ada waktu luang
dia gunakan untuk belajar. Istilahnya menggembala sambil belajar. Semangat
untuk belajar itu setiap hari makin bertambah seiring dengan cita-citanya membahagiakan
keluarganya dengan membeli sebuah rumah yang layak huni dan bekerja sebagai
Dosen. Karena semangat untuk meraih impian atau cita-cita itu kini anak
laki-laki itu telah berhasil mendapatkan apa yang dia cita-citakan. Sebuah
rumah dan sebuah pekerjaan, tentunya menjadi Dosen.
Adik-adik di Tulang Bawang Barat,
Kakak harap adik-adik terus belajar terus bercita-cita. Kakak dan juga kalian masih
akan terus mengejar cita-cita kita. Jangan pernah menyerah untuk impian yang
telah kalian bangun. Tuhan selalu bersama dengan mereka yang benar-benar
berusaha. Kakak, adik-adik Tulang Bawang Barat, juga anak-anak jalanan di kota
tempat kakak tinggal kelak akan bertemu ketika cita-cita telah kita raih.
Jangan takut untuk bermimpi tinggi, sebab Presiden Obama saja bisa seperti
sekarang hanya berawal dari sebuah mimpi. Yang harus adik-adik takuti adalah
ketika adik-adik tidak lagi bisa bermimpi.
Oh iya kakak lupa bilang kakak punya
hobi menulis dan menggambar. Sebagai kado untuk kalian, kakak buatkan satu
tulisan juga sebuah buku untuk kalian. Tetap belajar, tetap bercita-cita, dan tetap
semangat untuk meraihnya.
Regards,
![]() |
| Poem For them |


Tidak ada komentar:
Posting Komentar