Januari 13, 2013

AKHIR 2012

Assalamu'alaikum Wr Wb....
Rasanya lama tidak lagi gue posting apapun di blog gue (Sambil bersihin sarang laba-laba). Anyway, 2013 udah datang. Sebenarnya sudah lama sih pengen posting ini. Sebagian hanya untuk mengenang, sebagian biarlah untuk jadi pelajaran jika memang ada pelajaran didalamnya yang bisa kita ambil.
Tahun 2012 bisa menjadi tahun terbaik ataupun terburuk bagi siapa saja, tanpa terkecuali. Gue juga demikian. Kali ini gue bilang tahun 2012 tahun terburuk lalu terbaik yang Tuhan berikan ke gue.

Januari
Tidak ada yang special yang terjadi di bulan ini. Biasa saja. Gue masih sama-sama si Arya. Gue masih senang, tapi sudah mulai ada tanda-tanda buruknya.

Februari
Ini bulan terbaik yang Tuhan berikan ke gue dan keluarga. Seorang anggota keluarga baru lahir dari rahim kakak pertama gue. Gue sebut bulan ini sebagai bulan keajaiban, untuk gue dan keluarga gue. Ponakan pertama, rasanya jadi orang tua akhirnya mampir. Seolah Tuhan baru saja berkata “Satu persatu impianku Aku kabulkan.”

Maret
Hmm.... gue gak yakin gue mau cerita part of my life disini. Nothing special, gue masih sama-sama si Arya. Ya, cowok bego yang terjebak dalam lingkaran kehidupan gue yang tidak begitu penting.

April
Ya, gue mulai ngerasa ada yang aneh sama Si gendut yang menggemaskan itu. Itu panggilan gue ke Arya yang kebetulan memang bertubuh gemuk. Feeling itu selalu lebih tajam dan selalu berkata benar.

Mei
Tuhan menjawab doa gue. Kontrak kerja gue diperpanjang setahun. Great. Bulan ini bulan terbaik juga yang Tuhan berikan. Arya, dia masih idup kok. Masih senang-senang di Jakarta. Itu versi dia, gak tahu ya nyatanya gimana?

Juni
Gue berharap gak pernah ada bulan Juni dalam kehidupan gue. Tottally this is the bad month, bulan terburuk yang pernah ada. Finnaly gue tahu, bagaimana cara ngomongnya ya? Seseorang yang kalian sayang tanpa ada rasa bersalah ngomong gini, “Gue bakalan nikah.” Setelah selama beberapa bulan terakhir hubungan kalian baik-baik saja. Bulan ini Si Arya minggat dari kehidupan gue. Dia berhasil membuat gue benci tanggal 28 Juni. Dia juga berhasil membuat gue sakit selama beberapa minggu. Ya, thanks a lot ya Si Gendut yang menggemaskan. You still the best of the worst.

Juli
Aha.... Bulan ini lumayan lebih baik. Gue kenalan dengan seseorang. Ya, lagi-lagi dia orang yang kurang beruntung yang dijatuhcintai sama gue. Namanya gak gue sebut kan. Kita panggil saja dia “si penyuka hujan”. Kalau di twitter gue panggil dia “Jendral”. Bukan karena dia seorang Jendral besar gue manggil dia jendral tapi karena dia yang paling besar di antara beberapa anak kecil di foto kala itu. Gue banyak belajar dari manusia besar hati yang satu ini, fiksi, juga ketulusan. Thanks a lot ya J

Agustus
Ini bulan terbaik untuk mama dan si Jendral. Mereka ulang tahun di bulan yang sama dengan tanggal yang berbeda. Selain itu, gue gak tahu lagi bagaimana harus bercerita.

September
Datar. Gak ada yang special dibulan ini, semuanya sama. Si Jendral masih tetap jadi si Jendral, si Arya makin menjauh. Ya iyalah.

Oktober
Hujan. Mungkin itu yang bagus menggambarkan bulan ini. Kalau gue tidak salah ingat sih. Soalnya kadang kala otak gue agak bengkok.

November
Gue lupa sih tepatnya kapan. Bulan ini gue punya adik-adik baru, gue panggil mereka dengan sebutan “STRONGER”. Ya, semua hal buruk yang nimpa gue beberapa bulan terakhir hilang dengan hadirnya mereka. Semangat baru juga motivasi baru. Si jendral masih pegang peranan penting disini.

Desember
Seperti kata orang-orang. Waktu selalu memberi jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting dalam hidup. Desember bulan terakhir yang bisa gue tuliskan. Bulan penutup untuk hal-hal yang lalu. Gue nutup buku soal Arya juga soal si Jendral. Oh iya, satu hal lagi. Gue gak pernah bisa tutup tentang dia yang juga selalu meninggalkan cerita ketika hujan. Namanya tidak akan gue sebut. Tapi jika proyek fiksi gue berhasil mungkin dia akan muncul dalam beberapa bab. Sekedar mampir untuk memberikan pelajaran kepada yang membacanya. Gue sebut ini sebagai Tahun terbaik yang Tuhan berikan untuk gue, kalian, kalian dan mereka. Kita hanya harus memaknai setiap detail kehidupan yang Tuhan berikan. Dengan begitu kita tahu bahwa Tuhan selalu memperlihatkan yang terburuk ketika kita justru menganggapnya sebagai yang terbaik. Begitulah cara Tuhan menjaga umat-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar