Desember 13, 2012

Listen to Your Heart

  Hidup selalu tidak berjalan sesuai dengan rencana kita. Ada kalanya mudah, ada kalanya sulit, namun di balik itu semua selalu ada pelajaran, selalu ada hikmah dari setiap perjalanan kecil kita seharian. Selalu ada pelajaran baru ketika kita membuka mata. Semuanya sesuai dengan skenario Tuhan. Begitu kita menyebutnya. Hidup kadang melow-drama, kadang seperti sinetron, dan yang parah kadang seperti dunia mimpi. Begitulah hidup, ada kalanya dia begitu indah, namun ada kalanya hanya biasa-biasa saja. Bagaimana hidup dinilai indah atau justru tidak tergantung bagaimana kita melihat segalanya dari sudut pandang kita.
     Anyway tulisan gue kali ini bukan bagaimana gue menilai kehidupan, bukan bagaimana gue memandang kehidupan yang sebenarnya, Bukan juga bagaimana gue memandang si jendral ketika kami berada disatu ruangan tapi terasa berada di belahan dunia lain. Tulisan gue kali ini lebih banyak membahas tentang "HATI" atau lebih tepatnya "SUARA HATI".
      Jangan tanya kenapa tiba-tiba gue posting tulisan beginian ke blog gue ya. Gue juga gak tahu kenapa. Semalam gue sempat mimpi ketemu si jendral dalam mimpi dia pakai jaket berwarna merah hitam dengan logo arsenal di dada sebelah kanan (sumpah ini gak ada hubungannya sama sekali) makanya gue tiba-tiba kepengen nulis tulisan seperti ini. Hm.... Bagaimana kalau kita berdoa dulu sebelum membaca tulisan selanjutnya. Takutnya gue, kalian bakalan muntah-muntah sambil manggil nama gue (bagian ini abaikan saja).
     Orang-orang menyebutnya feeling, ada yang bilang suara hati, dan juga ada yang menyebutnya kata hati. Suara-suara yang biasa tiba-tiba terdengar dari alam bawah sadar, oh bukan, gue bukan mau menyebut "KENTUT". Maksud gue kata hati, kalian paham kan!
     Pernah Merasa bimbang akan suatu hal, lalu kalian bercerita ke sahabat dan sahabat kalian ngomong gini, "apa kata hati lo?" and then kalian bakalan langsung pasang wajah awkward, diam seribu bahasa lalu tertidur. Untuk mereka yang bimbang akan cinta pasti bakalan lama ngejawab pertanyaan ini apalagi kalau masih ambigu. Nah buat yang punya banyak utang pasti mudah menjawabnya, tinggal bilang "hati gue bilang utangnya dibayar pas akhir tahun saja."
     Yang gue mau tekankan disini cuma satu, seperti kata seorang teman "ikuti kata hati kamu. Hati itu selalu menuntun ke arah yang benar!". Kalimat seperti ini selalu benar untuk mereka yang percaya, mereka yang lebih senang mendengarkan kata hati mereka dibanding logika mereka. Mereka yang lebih senang melakukan apa kata hati mereka dibanding logika. Nah kalian termasuk yang mana? Yang lebih sering mendengarkan kata hati apa mendengarkan logika? Btw, terakhir kali gue dengerin kata hati gue, gue nyasar parah sampe malem.
     Cukup sekian dari gue, kurangnya mohon ditambahkan, lebihnya mohon dikurangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar