Oktober 27, 2015

Tulisan : Semoga



Entah kapan doaku mampu menembus langitNya. Entah butuh berapa banyak waktu agar doaku sampai ke Arsy-Nya. Aku tidak pernah tahu mana yang lebih dulu menghampiriku, diijabahnya doaku atau malaikatul maut. Selama ini aku tidak benar-benar tahu apakah doaku telah melewati pintu langit atau hanya menggantung bebas di langit, menunggu giliran masuk oleh doa-doa shaleh dan shalehah lainnya.

Pahamku selama ini aku terus meminta padaNya sesuatu yang aku cintai, padahal tidak pernah sekalipun ku minta hal yang DIA senangi. Semisal, meminta agar kelak ketika ajal menghampiri ku, kamu, kalian, kita, Malaikat maut datang dengan mengetuk pintu. Atau Arsy Allah bergetar hebat saking bahagianya menyambut kita. 

Kita mungkin lupa mengingat bahwa saat menghadapNya kita terus mengatakan "Hidup dan matiku hanya untuk Allah", namun dalam doa-doa kita, lupa kita meminta untuk khusnul khotimah kelak. Lupa kita meminta agar ibadah yang kita lakukan di terima Allah, padahal tidak ada yang menjamin ibadah kita itu telah sempurna dan bisa di terimaNya.

Sejatinya kita, selalu saja lupa. Karena terlalu sibuk mengejar dunia, terlalu sibuk mengejar ambisi, dan terlalu sibuk memilih-milih keputusan. Hingga kita lupa bahwa satu-satunya alasan kita untuk hidup adalah agar kita bisa mendapatkan sebuah rumah di Surga Allah kelak.

Maafkan, maafkan...
Semoga Allah menerima cita-cita kita, seorang hamba yang banyak dosa ini.
Tidak tahu bagian mana dari kebaikan yang telah lewat yang Allah terima, giat-giatlah beribadah untukNya, semoga Allah senantiasa ridho terhadap kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar