Ada
apa lagi dengan cinta?
Ini
bukan serial lanjutan film AADC (Ada Apa Dengan Cinta), hanya sebuah kisah anak
muda yang tidak ada habisnya. Sebuah kisah yang mungkin menurut orang lain
membosankan, kisah yang membuat menangis, tertawa, juga sedih. Terangkum dalam
kisah “PROSES PEMBUATAN TESIS”. Untuk weekend kali ini, tidak ingin saya
mencemari malam minggu teman-teman dengan kisah di atas, yang tertulis di bawah
hanya sekedar pelajaran semata. Bagaimana dan untuk apa kedepannya. Namanya
juga Random Part II.
Rasanya
hampir beberapa orang kenalan lewat dunia maya, bertemu lalu memutuskan untuk
menikah. Kisah cinta semacam itu saya dapati di dunia nyata. Benar saja
sepasang muda-mudi yang menuliskan kisah mereka seperti itu menikah. Baguslah,
dunia maya kini punya peran ganda. Disamping sebagai media penghilang rasa
bosan, juga kini sebagai biro jodoh. Gak heran kebanyakan mereka yang online di
malam minggu sedang berusaha menemukan tulang rusuknya (Padahal lengkap loh!)
Sama
halnya beberapa kisah. Seseorang pun bertemu dengan orang yang lain di dunia
maya. Hanya saja perjalanan mereka tidak seperti yang diatas, bertemu lalu
segera menikah. Adam dan Hawa yang satu ini bertemu lalu entah menyebut diri
mereka apa. Yang jelas satu sama lain sama-sama menyukai dalam porsi yang
sewajarnya. Ada banyak kejadian yang terjadi diantara mereka. Kadang membuat
tawa, kadang membuat menangis. Sejatinya hidup, pasti selalu ada yang membuat
menangis, tidak tertawa terus. Karena menangis membuat kita ingat sementara
tertawa membuat kita lupa. That’s Life teman-teman.
Pernah
seseorang berkata “Dulu saya berpendapat
kalau dalam suatu hubungan. Pertengkaran itu adalah bagian dari pemanis
hubungan. Tapi semakin lama saya menarik kembali kata-kata itu. Bertengkar
justru memperburuk.” | Bener juga sih. Keseringan berantem justru membuat
suatu hubungan menjadi lebih buruk. Tapi menurut saya, sesering apapun kalian
bertengkar, semarah apapun kalian sama pasangan kalian. Jika memang kalian
saling suka satu sama lain, kalian tidak akan pernah meninggalkannya hanya
karena alasan kalian sering bertengkar. Sama halnya yang seseorang katakan di
media sosialnya “We can fight everyday,
but i’m still in love with you no matter what”.
Lalu
ada juga yang berpendapat bahwa “Cinta itu bisa hilang!” Kenapa? Jawabannya
simple. Cinta itu reaksi kimia gabungan feromon, endorfin, dan serotinin. Zat –
zat itu perlahan akan hilang. Tapi anehnya, banyak yang masih setia dengan
pasangannya hingga kakek-nenek. Alasannya cuma satu mereka memiliki kasih
sayang. Kebiasaan yang timbul dari rasa empati dan komunikasi. Iya “KO-MU-NI-KA-SI”.
Tanpa itu setiap pasangan yang menyatakan dirinya mencintai satu sama lain akan
hilang a.k.a P-U-T-U-S. Hebatnya komunikasi kan.
Bayangkan
dalam sehari pasangan kamu tidak memberi kabar atau menanyakan kabar, lantas
ada seseorang yang senantiasa menjalin komunikasi dengan begitu baik sama kamu.
Pilih yang jarang hubungin kamu atau yang hampir setiap hari ngehubungin kamu?
Sebab jika kelak kalian menikah, hanya komunikasi yang sebenarnya membuat kalian
makin dekat satu sama lain. Tanpa itu, kita hanya sepasang manusia yang
berusaha untuk terus menjaga perasaan satu sama lain. Bukan karena sayang.
Jadi
buat pasangan-pasangan di luar sana yang berusaha menjaga hubungannya. Silahkan
lancarkan komunikasi kalian, jangan simpan ego yang berlebihan yang berujung
pada penyataan “Malam aja deh gue telepon. Sebelum dia tidur.” Well, dalam
sehari sediakan lima menit waktumu untuk sekedar bertanya “Kamu apa kabar? Baik
kan?” jangan tunggu pas malam hari saja. Siapa tahu di siang-siang dia kosong
sudah ada yang duluan ngajakin dia ke dokter karena seharian sakit dan tidak
ingin merepotkanmu. Atau sudah ada yang ajakin dia makan karena kamu hanya
terus bertanya “Sudah makan?”.
Jadi,
untukmu. Saya tidak tahu sampai kapan saya bisa jatuh cinta padamu. Tapi saya
bisa jamin, saya akan jadi orang yang terbangun di sebelahmu dan mengatakan “HIDUP
AKAN BAIK-BAIK SAJA SELAMA KITA MEMILIKI KITA”.
Sampai
jumpa di RANDOM PART III, karena setiap malam akan selalu ada hal baik untuk
dibagikan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar