April 16, 2013

APRIL "T E D U H"


16 April 2013        

Sebut saja namanya Jingga. Dua atau tiga hari ini dia tidak hadir. Kamar yang gelap dengan ruangan yang rapi tidak tersentuh sedikitpun. Ruangan itu masih sama sejak tiga hari yang lalu. Pemilik ruangan itu masih belum kembali bahkan buku bacaan yang dia baca tiga hari yang lalu masih tergeletak dilantai.

10.00 AM
          Pintu kamar terbuka lebar, udara bersih akhirnya masuk juga. Tampak seseorang dengan wajah yang teduh masuk dan duduk di tempat tidur. Matanya menjelajahi isi ruangan yang begitu redup. Wangi rose masih tercium jelas. Sebuah gambar sketsa diatas kanvas juga masih terpasang rapi. Tirai yang menutupi jendela dikamar dia singkap agar cahaya matahari bisa masuk. Dari jendela terlihat dua anak laki-laki sedang asyik bermain layangan. Diujung jalan juga terlihat seorang nenek sedang membersihkan halaman rumahnya.
          Udara kembali menyapa ruangan itu ketika si pemilik wajah teduh membukanya. Angin sejuk kembali menerpa wajah si pemilik wajah teduh itu, sebuah senyum kembali hadir diwajahnya. Sembari berkata dengan suara yang begitu pelan “Pantas kamu suka duduk seharian disini.”
          Matanya kembali menunduk, memperhatikan meja yang terlihat sangat rapi. Buku-buku yang tersusun dengan begitu rapi, deretan kuas dan cat air juga sangat rapi. Matanya terhenti tepat ketika dia melihat sebuah buku dengan pulpen berwarna abu-abu disebelahnya. Si pemilik wajah teduh tidak berani membukanya, dia hanya melihat halaman depan buku itu yang penuh dengan gambar dan sebuah tulisan, Tuhan tidak pernah meninggalkanmu sendiri. Bahkan ketika kamu pergi menjauh dari-Nya. Dia akan selalu mencoba meraihmu, merangkulmu dengan tangan-Nya, hingga suatu hari kamu akan berucap ‘terima kasih’ pada-Nya.”

To be continued......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar