Yaaa, kalian tahulah cinta pertama
itu gak akan pernah bisa di lupakan. Dia selalu ada, dihati yang paling dalam. Sewaktu-waktu
dia bisa muncul kayak jelangkung, dan sewaktu-waktu dia juga hanya menjadi
patung hiasan dalam memori. Dan kalau kalian udah pada lupa sama cinta pertama
kalian gue berani jamin itu bukan cinta pertama.
Anyway, gue kenal cinta pertama gue
di jejaring sosial. Dia namanya... *tiiit* (sensor), kita panggil saja dia
Hujan. Ya namanya hujan, dia tinggi, pinter, budiman, dan sayang sama mamanya
(ya iyalah gue juga sayang sama mama kali). By the way ngapain gue curhat cinta
pertama gue ya? *garuk-garuk tanah*
Skip aja bagian itu, gak usah
dibaca. Gue lanjutin, hari ini tepat tanggal 20 Oktober 2012 bertepatan dengan hari
sabtu. Yang artinya beberapa jomblo bakalan karatan karena gak punya kegiatan
di luar. Dan yang single makin bahagia karena bebas melakukan apa saja yang dia
mau. Menurut gue jomblo sama single itu beda, beda banget. Jomblo itu JOMBLO. Dan
single itu SINGLE. Ngerti kan? Gue kok enggak ya.
Kalau di Youtube ada “Malam Minggu
Miko” sebuah film pendek bersambung yang dia buat dengan sangat kreatif, yang
mengisahkan betapa setiap malam minggu Miko selalu ngalamin yang namanya “KESIALAN”.
Entah itu gebetan jadi illfeel atau malah justru dia dapat musibah dari ulah
temen dan pembantunya. Kalian nonton lah sendiri, bakalan ngerti kalau sudah
nonton.
Nah, di blogger ada gue “Malam Minggu Arin” atau
kalau disingkat MMA. Keren gak tuh, kayak singkatan agen intelegent gitu.
Mirip-mirip FBI. Malam minggu Arin (Semoga minggu depan masih bisa gue
bercerita) bercerita tentang hal-hal yang gue lakuin selama malam minggu tanpa
seorang gebetan satupun dan as you know guys, sendiri itu gak selalu buruk kok.
Enjoy cerita gue ini...
Pagi-pagi buta gue
bangun dengan kesadaran masih 75% dan kecantikan luar binasa. Bangunnya gue
karena bokap tiba-tiba nelpon.
“dimana?” tanya
bokap to the point.
“Dikamar pak, masih
tidur.”
“Sama siapa?” tanya
bokap lagi makin aneh.
“Sendiri.” Balas gue
setengah sadar (emang mau sama siapa lagi bapak!)
“Sekarang juga kamu
bangun, ke rumah kakak kamu, minum teh disana. Makan yang manis-manis juga. Gak
perlu mandi.” Ucapan bokap barusan membuat kesadaran gue pulih. Gue ambigu, ini
yang nelpon bokap gue apa bokap tetangga gue?
“Gak salah nih pak?”
suara gue tiba-tiba mirip mariah carey.
“Iya. Cepat!” kali
ini bokap serius.
“Tapi pak, masih
ngantuk. Semalam saya begadang kerjain kerjaan kantor sampe subuh.”
“Kamu cuma harus
pergi sebentar. Sekarang!” Kali ini bokap bener-bener berasa mau ngamuk.
Telepon terputus.
Dengan tingkat
kesotoyan yang luar biasa sotoy gue bangun dari tidur gue yang lumayan singkat.
Pas keluar kamar adik sama kakak gue hilang, lenyap, gak berbekas. Sedetik gue
ngerasa adik sama kakak gue diculik alien tapi buru-buru gue buang imajinasi
gak mutu gue, soalnya mana mungkin ada alien yang doyan gumpalan daging macam
mereka. Artinya kedua sodara gue udah mewakili gue dalam hal ini, tidur pun
kembali gue lanjutkan.
***
Sabtu selalu identik
dengan liburan, tapi buat gue enggak. Sabtu itu hari mencuci nasional, siang
hari gue habiskan dengan mencuci sebaskom penuh baju-baju gue yang seminggu
terakhir gak gue cuci. Dan parahnya lagi, dirumah kakak gue gak ada mesin cuci
(dirumah juga gak ada sih), jadinya siang ini gue habiskan dengan nyuci pakai
tangan, kapalan-kapalan deh daripada panuan.
Malam minggu itupun
datang. Jam 7 malam semua yang punya pacar bakalan sudah terlihat ganteng dan
cantik. Gue justru lebih terlihat seperti tukang pijat keliling yang
kecantikannya di bawah rata-rata. Baju kaos kebesaran dengan celana pendek
membuat tampilan gue benar-benar seperti pedagang panci.
Mereka yang menyebut
diri mereka pacaran mungkin sekarang sedang menghabiskan malam minggu dengan
duduk di sebuah cafe, pegangan tangan, saling natap satu sama lain sampai
matanya copot, suap-suapan, lalu ngobrol sampai diusir dari cafe.
Sementara mereka
yang jomblo menghabiskan malam minggu mereka dengan ngeceng di mall, tebar
pesona dikuburan, haha-hihi dicafe biar diperhatiin, jalan-jalan di mana saja,
atau nongkrong di fly over biar ketemu sama satpol PP.
Lalu mereka yang
single kayak gue, menghabiskan waktu mereka dengan cara yang lebih bijaksana. Misalnya
seperti, nonton dvd bareng sodara sambil membahas skripsi atau tesis. Bagi kami
para single, malam minggu bukanlah suatu malam yang penting, malam minggu sama
dengan malam-malam lainnya. Menghabiskan waktu dengan keluarga justru merupakan
malam minggu yang sebenarnya. Berbagi cerita dengan mereka atau sekedar
mendengarkan lalu saling menertawakan kebodohan masing-masing.
Nah buat kalian para
single malam minggu kali ini coba deh, sewa dvd atau beli yang bajakan terus
ajak kakak atau adik kalian nonton. Saat nonton cobalah membicarakan hal
penting satu sama lain, misalnya kenapa kalian gak pernah ada yang ngajak
jadian? Atau ngobrolin tentang hilangnya berita gayus dari tipi-tipi. Ngobrol itu
selalu menjadi penghilang bosan disaat semua orang menertawakan kalian. Sumpah,
gue gak tahu ini nyambung apa gak.
So, sekarang juga. Pergilah
sewa DVD, beli cemilan, ajak sodara nonton. And enjoy your saturday nighht.
Menghabiskan waktu dengan keluarga jauh lebih baik di banding menghabiskan
waktu dengan ngeceng di mall atau sekedar duduk di cafe tebar pesona. Beginilah
kami, para single menghabiskan malam minggu kami. Ada saatnya ketika kamu
single kamu akan berfikir orang yang berpacaran itu sungguh sangat bahagia,
namun tahukah kalian mereka yang berpacaran justru berfikir orang yang single
itu jauh lebih bahagia. [ ]
Ya, segitu dulu aja malam minggu Arin kali ini. Malam
minggu depan gue posting lagi dengan kondisi yang berbeda. Semoga masih banyak
malam minggu untuk kita semua. Adiosssssss~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar