Juni 28, 2012

It's 28 June Again ^^


Hari ini kitaaaaa…… puasaaaa~
Ups, sorry itu backsound indomie ketika bulan Ramadhan tiba. Tahu gak, sebentar lagi bulan ramadhan menghampiri kita lagi lho. Artinya makin pendek aja nih umur hidup di dunia Allah ini. Hari ini gue gak bakalan ngebahas apa-apa saja yang udah gue siapin ketika bulan ramadhan tiba di samping petasan dan kembang api. Untuk urusan ramadhan, gue gak mau ngebahas di bulan ini. Mungkin next month lah baru gue cerita lagi pengalaman-pengalaman konyol gue ketika ramadhan tiba.
Hari ini tanggal 28 Juni 2012, atau kalau disingkat menjadi 280612. Tanggal yang tidak terlalu bagus di banding 120612 atau 060612 atau 121212. Atau 1206178957, anyway nomer yang terakhir itu adalah nomer yang bakalan keluar besok. (*naluri bandar togel tiba-tiba muncul*). Sebenarnya gak ada yang special di tanggal itu, gak seperti tanggal 17 Agustus yang selalu di peringati dengan segudang kegiatan kemerdekaan. Misalnya, pawai bamboo runcing dengan kostum trio macan.
Gue masih ingat jelas banget, ketika gue kelas 3 SMP. Tepat di tanggal 28 Juni seseorang nelpon gue. Sumpah ini konyol banget, malam itu gue lagi belajar. Yah, belajar. Gue semasa SMP gak pernah deket dengan cowok apalagi pacaran dengan cowok terlebih lagi dengan cewek. Jangankan pacaran, ngobrol berdua di telepon pun dengan cowok maupun cewek terlalu lama gak pernah gue lakukan. Soalnya setiap kali gue telponan dengan temen gue bokap gue selalu ngomong gini kalau gue udah nelpon selama 15 menit, “Kalau gak ada yang penting lagi telpon di tutup saja. Iuran telpon mahal!”
Kalau bokap sudah ngomong kayak gitu, suka gak suka gue kudu wajib harus nutup telpon demi keamanan gendang telinga gue. Oke, lanjut lagi. Malam itu gue lagi asyik-asyik belajar. Selesai belajar gue lanjutin dengan nonton sinetron bareng nyokap, gue merhatiin nyokap yang kadang kala menggerutu sendiri saking jengkelnya dengan pemain antagonis dalam sinetron yang dia tonton. Sementara gue asyik-asyik nonton, tiba-tiba saja telepon gue bunyi.
Kring… kring… kring…
Ada sepeda, sepadaku roda dua. Kudapat dari ayah karena rajin belajar.
Eh maap, itu lirik lagu favorit gue waktu minta di beliin sepeda sama bokap. Telepon gue masih berdering dengan kencengnya, gue masih nonton. Menit berikutnya telepon gue masih berdering lagi, gue lagi makan pisang goreng. Lima menit kemudian telepon gue kembali berdering, gue lagi ngupil dengan asyiknya. Menit berikutnya telepon gue berdering, bokap gue marah-marah.
“Kamu itu budeg ya? Telepon dari tadi bunyi gak diangkat-angkat. Matiin tuh TV nya, ini sudah larut malam!” Kata Bokap dengan nada tegasnya. Gue buru-buru kabur ke kamar sambil nyengir kuda lumping.
Ya, malam itu gue gak dapat telepon dari siapapun. Gue tidur dengan perasaan gundah gulana, adakah seseorang yang ingat gue diluar sana?
***
Keesokan harinya dimana tanggal 28 Juni itu kembali tiba yang memang bertepatan dengan hari minggu. Tiba-tiba saja telepon gue berdering pagi-pagi buta. Adik gue yang udah bangun dan siap-siap buat jalan-jalan subuh ngagetin gue dengan teriakan “RINIIIII… ADA TELEPON DARI TEMEN LO!”
Sambil ngiket rambut gue ngehampirin adik gue dan ngambil telepon yang di pegangnya sambil ngomong, “Dari siapa?”.
“Gak tahu. Dia gak sebut nama, cuma bilang dari temen lo!” Ucap adik gue lalu berlalu dengan semilir angin yang mulai terasa dingin (dramatis).
Hari itu gue berharap diseberang telepon itu adalah pangeran bermobil BMW atau Jaguar yang lagi nelpon lagi. Gagang telepon gue tempelin ke kuping, lalu mulai bertanya “Siapa nih?”
“Happy birthday ya!” Sahut orang diseberang telepon tanpa menjawab pertanyaan gue.
“Ini siapa?” Tanya gue lagi sok penasaran padahal udah mau terjun dari lantai 1 saking senengnya ada yang inget ulang tahun gue. Dalam hati gue masih berharap cowok yang nelpon gue ini benar-benar cowok yang di takdirkan untuk jadi pasangan gue.
Gue masih nunggu jawaban dari si cowok bersuara agak serak-serak gak ini sambil senyum-senyum. Nyokap yang merhatiin gue udah was-was, bokap gue lebih was-was lagi. Disangkanya gue barusan dapet hantaman keras dikepala gue yang menyebabkan otak gue bergeser 390.
“Ini gue Joko. Kita kan ulang tahunya sama. Sekali lagi selamat ya!” Joko dengan suara lantangnya membuyarkan impian gue.
“Ohh, elo toh!” gue berusaha bersikap netral.
“Iya emang gue. Lo pikir siapa?”
“Gak ada kok, hahahaha” gue ketawa hambar.
“Ya, sudah. Selamat ya. Eh gak ngasih selamat nih ke gue?” Tanya Joko minta di lemparin telur busuk.
“Makasih, makasih. Iya selamat juga buat lo!”
“Gue tutup nih telponnya.” Kata Joko lagi.
“Iya.” Gue pasrah.
Dalam hati gue berkata, “Kenapa Tuhan? Kenapa harus Joko? Kenapa bukan Justin Timberlike? Atau Kevin Zeagers? Atau Roger Danuarta? (Jaman SMP dulu Roger Danuarta masih tenar lho, makanya gue sebutin disini) atau Paling enggak ketua osis di sekolahan saja deh yang kebetulan gak gue tahu namanya.
Hari itu, orang pertama yang ngucapin “Selamat Ulang Tahun” ke gue bukan bokap atau nyokap atau kakak atau adik gue. Bukan dari keluarga gue, apalagi tetangga gue melainkan dari ‘JOKO’ temen SMP gue yang notabenenya agak kebanci-bancian yang kebetulan naksir banget sama Citra. Gue gak begitu dekat dengan Joko tapi gak tahu kenapa dia masih sudi nelpon gue pagi-pagi buta sebelum toko milik ibunya buka hanya untuk mengucapkan ‘Selamat Ulang Tahun’. That’s so sweet.
***
Detik berganti menit, menit berganti jam. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan lalu bulan berganti tahun. Gak terasa sebentar lagi 28 Juni 2012 akhirnya menghampiri. Tahun ini gue udah nyelesaiin kuliah S1 gue, yang artinya gue gak perlu lagi berharap dapet kejutan dari temen gue. Sifat yang dulu ada menempel di diri gue rasanya terlalu egois. Kebahagiaan bukan hanya untuk diri gue sendiri, melainkan untuk gue bagikan kepada orang lain. Berharap sih boleh saja asal jangan melampaui batas, karena ketika rasa kecewa lebih besar dari rasa sabar maka celakalah.
28 Juni kali ini gue bagi bersama mereka, mereka yang tidak pernah merasakan nikmatnya kue tart. Mereka yang tidak pernah merasakan enaknya pizza. Mereka yang jarang merasakan betapa enaknya ayam goreng, dan mereka yang terpaksa atau dengan sengaja harus di tinggalkan atau kasarnya dibuang oleh orang tua mereka hanya karena alasan kondisi ekonomi.
Gue selalu gak setuju dengan alasan apapun yang orang tua katakan untuk membuang anak-anak mereka. Orang tua selalu beralasan mereka menitipkan anak mereka di panti asuhan karena tidak mampu memberikan makan kepada anak mereka. Itu salah banget. Kenapa gue bilang salah? Karena para orang tua yang berkata demikian adalah mereka yang menyerah sebelum berjuang. Seharusnya anak yang menjadi penggerak mereka untuk mencari uang, untuk memberi makan anak-anak mereka.
Gue juga gak sepakat dengan para orang tua yang membuang anak-anak mereka karena alasan anak mereka terlahir cacat. To all Parents in the world, Tuhan tidak pernah menciptakan manusia tanpa ada kekurangan sedikitpun. Kita mungkin di ciptakan dengan tubuh yang sempurna namun sadarkah, ada banyak kekurangan yang juga terdapat dalam tubuh yang sempurna ini. Tapi mereka yang di ciptakan dengan tubuh yang tidak begitu sempurna justru banyak kesempurnaan lainnya yang Tuhan berikan.
 Ulang tahun gue kali ini gue bagi dengan mereka yang berjuang untuk hidup, dengan mereka tunas-tunas bangsa yang mungkin merasa minder karena keluarga yang tidak utuh. Dengan mereka yang sangat antusias ketika gue nanya "Kalian mau di traktir makan apa?" lalu menjawab dengan senyum sumringah seolah itu adalah sebuah undian. Mereka dengan semangat berkata "KFC KAKKK!". Gue masih memastikan apa benar mereka ingin makan itu dengan mengulang pertanyaan, "Pizza apa KFC sih dek?" dan untuk kesekian kalinya mereka menjawab "KFC YA KAKK!!" dengan semangat mereka.
Ibu yang mengurus mereka spontan bercerita kenapa anak-anak disana sangat suka makan di KFC. Gue hanya mendengarkan dengan serius, bagi kita yang memiliki uang lebih mungkin KFC adalah makanan murah yang dengan gampang bisa kita makan setiap hari. Namun bagi mereka, anak-anak yatim piatu makan di KFC adalah hal terhebat yang mampir di hidup mereka. Gue sempat ngobrol dengan pengurus panti jenis makanan apa yang mereka biasa makan, dan sumpah pengen rasanya nangis ketika jawaban keluar dari mulut si ibu. Beberapa kardus mie instan terlihat dari ruang tamu, gue jamin makanan mereka kalau bukan mie instan, ya telur ceplok, atau kalau misalnya lagi ada rezki makan ayam gitu. Untuk adek-adekku yang baru, kalian sama seperti kakak *loh?*
Anyway, postingan kali ini cuma untuk memeriahkan tanggal 28 Juni tepat hari kelahiran gue yang lumayan gak penting. Ultah gue yang gue rayain dengan anak-anak yatim. Bahagia itu bener-bener sederhana, bahkan ketika melihat mereka tersenyum bahagia gue udah ngerasa bahagia.
8 juni kali ini lagi-lagi memberi gue banyak pelajaran hidup. Kebahagiaan itu tidak di cari melainkan di rasakan. Ketika kita terus mencari kebahagiaan itu maka mungkin bukan kehagiaan yang kita dapatkan melainkan kesenangan. Setiap orang punya cara sendiri untuk merasakan kebahagiaan itu, dan 28 Juni kali ini gue berterima kasih sama Tuhan karena satu persatu janji gue berhasil gue tepati.
Selamat Ulang tahun buat gue! Selamat ulang tahun buat kembara gue Seo Hyun.
Anak gak kembar beda bapak beda emak
Hari ini kita berulang tahun namun kita merayakan dengan cara yang berbeda. Selamat ulang tahun juga JOKO. Gue kangen sama sosok temen kayak lo. Sosok temen yang inget ulang tahun temennya bukan karena Notification dari facebook, sosok temen yang nginget ulang tahun temennya bukan karena di ingatkan oleh orang lain. Teman sejati itu mereka yang selalu ingat ulang tahun lo bukan karena notification di facebook melainkan karena mereka merasa lo udah kayak saudara bagi mereka.
The last word but not the list, HAPPY BIRTHDAY TO ALL CANCER IN THE WORLD.


Anyway, perayaan ultah gue di undur sampe tanggal 30 juni sore jam 5, perayaannya di undur karena adik gue gak pernah punya waktu buat gue. Adanya sih sabtu doang itu juga sore hari. Kalau kalian pengen datang silahkan aja. Gue rayakan di panti asuhan At-Tiin Jln. kesenangan. Gue tunggu ya kehadiran kalian. (Asli bagian ini bener-bener gak penting banget).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar