Juni 27, 2012

Ada Cerita Dibalik Hujan...

     Cerita lama akan terasa baru ketika kembali di dengar. Dan setiap manusia selalu punya cerita untuk di bagi ke orang-orang.

Hujan...
Aku benci hujan, sebelum kamu datang dan memperlihatkan betapa hujan itu indah. 
Aku takut ketika hujan, namun kamu memiliki pandangan lain dari ketakutanku tentang hujan. 
Hujan yang membuatku malam itu begitu mengagumimu, sampai sekarang aku masih berharap ketika hujan datang akan ada kamu di seberang sana membagiku cerita tentang hujan.

     Ahhh, emang gak cocok banget ya gue nulis yang macam syair atau puisi-puisi gini. Kesannya terlalu menjijikkan. Oke, mungkin ini terakhir kalinya gue nulis tentang dia malam ini. Sebenarnya gak ada niat juga nih nulis-nulis sesuatu tentang orang yang jauh banget, tapi berhubung ini janji gue makanya cerita malam ini tentang dia. Dia yang suka dengan hujan, dan cerita di balik hujan.

     Awalnya gue benci banget sama hujan, bukan benci sih lebih tepatnya takut. Gue selalu minta sama Tuhan biar tiap hari gak di turunin hujan, semata-mata hanya karena gue gak suka alias takut denger bunyi petir atau guntur yang menyayat gendang telinga gue. Dulu gue selalu berfikir, ketika hujan turun dengan sangat lebatnya mungkin bakalan terjadi bencana kecil di daerah lain. Misalnya, banjir gitu atau jembatan putus atau anak-anak kecebur di sumur atau mahasiswa patah hati. Yah, gue selalu mengaitkan hujan dengan bencana kecil.

     But lama kelamaan dia datang dalam hidup gue dan memberi warna tersendiri akan ketakutan gue dengan hujan. Malam itu tidak ada yang cukup penting yang menjadi bahan pembicaraan kami, semuanya seperti biasa hanya sekedar bertanya "lagi dimana? udah nyampe rumah belum?" dan dia jawab sekedarnya saja "Masih di jalan, hujannya deres bener."

     Kali kedua kami ngobrol sekali lagi di waktu yang berbeda hujan kembali turun. Obrolan kami hanya berawal dari sebuah tanya "kamu lagi ngapain?" dan di jawab dengan "Lagi ngeliatin hujan." Lagi-lagi hujan yang memberi kami peluang untuk salinng berkomunikasi. Jika bukan karena hujan obrolan gue waktu itu hanya sampai situ doang. Tapi nyatanya enggak, ada tanya yang kembali terucap "Disana hujan ya? Disini dong cerah." Sedetik kemudian dia kembali menjawab "Enakan juga hujan. Gak panas."

    Obrolan ini mungkin gak sebagus dengan obrolan anak ABG yang lagi ngomongin bagaimana rasanya jatuh cinta atau rasanya di lemparin kotoran ayam. Tapi bagi gue ini obrolan yang gak bakalan gue lupakan, karena satu hal yang gue tahu dia di seberang sana suka dengan hujan.

    Hujan juga melukis satu kenangan manis dalam cerita dia yang membuat gue selalu merindukan hujan. Pernah sekali hujan sedang mengguyur kota tempat dia menetap, kembali obrolan kami gak penting kami terjadi ketika hujan. Obrolan kami selalu dimulai dengan sebuah tanya yang kadang berakhir dengan kalimat manis atau berakhir dengan kalimat menggantung.

    Hal terakhir yang gue ingat ketika hujan tentangnya adalah, "Jas ujannya aku kasih ke mama jadi aku yang kebasahan." Yah, satu kata manis yang membuat gue suka dengan hujan.

    Gue suka hujan bukan karena gue pernah ngelewatin hujan yang deras dengan dia atau pernah ngelakuin hal gila dengan dia di saat hujan. Gue suka hujan karena dia mengerti, disaat panas ada kalanya bumi juga perlu kesejukan. Dan hujanlah yang membawa kesejukan itu untuk bumi. Terlebih lagi gue suka hujan karena disaat hujan dia akan datang dalam pikiran ini tanpa gue undang atau gue panggil. Gue suka hujan karena ada memori manis yang selalu hadir dan menyejukkan hati ini di kala panas.

   Begitulah hujan, selalu dengan sifat yang menyejukkan mampu mengukir sebuah cerita untuk setiap manusia. Gue masih berharap akan ada hujan yang datang sekarang, hujan yang menyejukkan dan selalu menennagkan hati.


Untukmu yang menyukai hujan dan selalu mengukir kisah di balik hujan. Happy ending itu selalu ada, tidak seperti yang kamu katakan. Mungkin happy ending tidak seperti yang kamu harapkan tapi yakinlah bahwa happy ending yang Tuhan takdirkan untukmu akan selalu ada buatmu. Aku harap kamu masih menyukai hujan karena sampai sekarang aku begitu menyukai hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar