Rapyon
masih bergelut dengan kapak dan batang pohon tua di kebun milik kakeknya. Kebun
seluas dua hektar ini adalah peninggalan kakek Louis yang diwariskan untuk
Rapyon. Sebelum meninggal kakek Louis meminta Rapyon untuk tinggal di moon
village dan kembali bercocok tanam di kebun tua itu. Berat rasanya meninggalkan
kehidupan normalnya sebagai rakyat bangsawan di Neverland dan menjadi seorang petani
di moon village. Tapi rasa sayang Rapyon ke kakeknya yang membuat dia harus
bisa bertahan disana.
“Bagaimana
Rapyon? Apa kamu sudah bisa terbiasa dengan kehidupan baru kamu?” suara berat
dari arah depan membuat Rapyon menghentikan pekerjaannya.
“Oh,
walikota Thomas!” Rapyon tersenyum sembari kembali menghapus keringatnya yang
bercucuran. “Sepertinya akan menjadi hal menarik tuan. Saya sungguh senang
sambutan masyarakat moon village yang begitu antusias”.
“Semoga
kamu betah. Sebelum melanjutkan kerjaan kamu, apa mau kamu berkeliling desa
dengan saya?” Thomas tersenyum senang.
“Dengan
senang hati tuan” Rapyon mengikuti langkah Thomas.
Sepanjang
jalan Thomas tersenyum sambil menjelaskan apa saja yang harus Rapyon lakukan
agar bisa bersosialisasi dengan penduduk setempat hingga apa saja yang tidak
boleh dia lakukan. Thomas juga memberikan informasi mengenai festival-festival
yang selalu diadakan di moon village. Rapyon yang mendengarnya sangat antusias,
dia makin antusias ketika Thomas membisikannya sebuah nama dan menunjukkan
sebuah gubuk tua yang tidak boleh Rapyon kunjungi.
“Kenapa
saya tidak boleh berkunjung kesana tuan?” tanya Rapyon dengan mata masih
memperhatikan gubuk tua itu.
“Itu
tempat tinggal penyihir. Dulu kami rakyat moon village pernah mengusirnya. Tapi
ketika kami hendak mengusirnya seekor naga besar dan menakutkan malah datang
dan mengobrak-abrik desa kami. Kami juga tidak pernah sekalipun melihat
wajahnya” Thomas menceritakan dengan singkat. Rapyon hanya mengangguk lalu
kembali mengikuti langkah Thomas meninggalkan pandangan gubuk tua yang sedikit
menakutkan.
***
“Hey
lihat. Si penyihir itu kembali berkeliaran” Sasha berbisik ke arah Manna.
“Ya.
Dia membawa pengaruh buruk untuk desa kita” tambah Manna.
Mary
yang mendengar makian dan cacian warga desa tidak mempedulikan. Lahir sebagai
makhluk buruk rupa membuat Mary harus menerima julukan penyihir. Sampai
sekarang Mary tidak pernah tahu apa yang membuatnya betah tinggal di moon
village. Sejak kecil Mary selalu di jaga oleh seekor naga, Mary selalu
memanggilnya Drago. Keahliannya berbicara dengan naga makin membuat warga desa
takut padanya.
Mary
mengetuk-ngetuk kakinya tiga kali. Sontak Sasha dan Manna terkejut dan langsung
berlari. Ini yang selalu Mary lakukan ketika mendengar orang-orang
menjelek-jelekkannya. Dan warga desa selalu takut ketika Mary menyentakkan
kakinya ke tanah seolah-olah Mary sedang membaca mantra untuk mengubah penduduk
desa menjadi kodok atau tikus.
Sambil
tertawa Mary kembali melangkah menuju hutan. Stok kayu bakar di gubuknya sudah
hampir habis. Jadi Mary harus mencari kayu bakar di hutan. Kapak yang dia angkat
dengan satu tangan mengesankan dia adalah seorang pria besar yang kuat. Namun
di balik topi jerami dan jubah hitam yang menutupi sebagian wajahnya Mary adalah
wanita.
Di
hutan, beberapa batang kayu sudah di tebang Mary. Begitu kayu bakar yang
terkumpul sudah cukup banyak, Mary merobohkan tubuhnya di tanah. Dia melepas
topi jeraminya lalu menatap langit.
“Hai!”
Rapyon menatap wajah Mary sambil tersenyum yang membuat Mary buru-buru
mengenakan topi jeraminya lagi.
“Untuk
ukuran wanita, kamu sangat kuat mengangkat kapak dan menebang batang pohon
sebesar ini.” Rapyon duduk tepat disamping Mary.
“….”
“Kenapa
diam? Oh iya, saya Rapyon warga baru yang menempati rumah kakek Louis. Kalau
kamu ada waktu saya akan merasa senang jika kamu bisa membantu saya di perkebunan”
Sahut Rapyon sebelum meninggalkan Mary.
***
Sudah
hampir tiga bulan Rapyon tinggal dan menetap di moon village. Perkebunan yang
dulunya tidak pernah digunakan lagi kini sudah menjadi perkebunan yang
ditumbuhi dengan banyak sayuran dan buah-buahan.
“Rapyon!
Are you there?” Suara Thomas membuat Rapyon kembali menghentikan pekerjaannya.
Rapyon mendekati Thomas, tersenyum dengan ramah sambil menghapus butir-butir
keringatnya.
“Hari
ini Festival tomat akan dilaksanakan di lapangan Onl. Saya harap kamu bisa
datang dan membawa beberapa tomat segar” Thomas menepuk bahu Rapyon.
“Baik
tua. Begitu pekerjaan saya selesai, saya akan kelapangan segera.”
Sesegera
mungkin Rapyon menyelesaikan pekerjaannya. Memetik buah-buah segar, memberi
makan hewan ternaknya lalu menyirami tanamannya. Begitu semua pekerjaan dia
lakukan, Rapyon langsung bergegas ke lapangan Onl. Rute perjalanan sengaja dia
buat berbeda, kali ini Rapyon sengaja melewati hutan berharap dia bisa kembali
menemui Mary gadis penyihir yang sering menjadi buah bibir warga desa.
Seperti dugaannya Mary sedang di hutan, tapi dia
tidak sendiri. Dia sedang bermain dan tampak berbicara dengan seekor naga.
Rapyon makin terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. Rapyon berjalan mendekati Mary, tapi
tiba-tiba Drago menjadi liar.
“Tidak
Drago!! Dia baik, dia tidak akan menyakiti saya” Mary menghentikan Drago yang
sudah siap menyantap tubuh Rapyon.
“Bagaimana
bisa kamu berbicara dengan seekor naga? Bahkan memerintahkannya seperti ini?”
Rapyon menatap Mary dengan tatapan takjub.
“Drago
adalah teman saya. Dia adalah penjaga saya” Mary mengusap-usap kepala Drago.
Rapyon yang memperhatikannya makin takjub. Baru kali ini dia melihat ada
manusia yang bisa berkomunikasi dengan seekor naga.
“Kamu
akan ikut festival tomat di lapangan Onl?” Mary berbalik melihat Rapyon yang
sedang membawa sekeranjang besar buah tomat.
“Ya.
Apa kamu tidak ikut festival disana?”
“Tidak.
Saya tidak mau merusak kesenangan warga moon village dengan muncul secara
tiba-tiba. Kamu tahu kan, mereka menganggap saya seorang penyihir jahat. Kalau
saya sampai disana mereka tidak akan membolehkan saya mengikuti festival tomat”
Mary tertunduk sedih, “Tidak apa-apa Drago. Setidaknya kamu bisa menemani saya
bermain disini” sambung Mary.
“Kamu
juga warga moon village, saya yang akan berbicara kepada Walikota Thomas untuk
mengizinkan kamu ikut” Rapyon menarik Mary mengikuti langkahnya. Mary berusaha
menolak tapi Rapyon lebih kuat dari dirinya.
Semua
mata menatap tajam ke arah Rapyon yang masih memegang lengan Mary. Beberapa
penduduk bahkan ada yang menyalakan obor untuk mengusir Mary.
“KENAPA
KAMU MEMBAWA PENYIHIR ITU KESINI RAPYON?” Thomas berteriak marah.
“Mary
juga warga moon village Walikota, sudah sepantasnya dia mengikuti tradisi di
desa kita bukan?”
“TIDAK
UNTUK SEORANG PENYIHIR!!” Basil ikut marah.
“Terima
kasih Rapyon. Saya senang kamu tidak menganggap saya seorang penyihir” Mary
meninggalkan lapangan Onl sebelum semua warga mengamuk.
“Saya
kecewa dengan sikap anda Walikota Thomas” Rapyon mengikuti Mary kembali ke
hutan.
Dihutan
Mary terlihat sedih. Rapyon memperhatikan gadis itu, sesaat dia berfikir bagian
mana dari diri gadis itu yang menunjukkan dia seorang penyihir jahat? Rapyon
lalu menghampiri Mary.
“Kemana
naga besar kamu?”
“Dia
kembali ke sarangnya. Saat saya butuhkan dia akan datang dengan sendirinya”
Mari membenarkan tudung jubahnya.
“Boleh
saya bertanya satu hal?” Rapyon berusaha bersikap setenang mungkin. Satu
anggukan dari Mary mengiyakan pertanyaan Rapyon.
“Kenapa
kamu selalu mengenakan jubah hitam usang yang menutupi wajahmu? Kenapa kamu
tidak berpakaian layaknya gadis-gadis yang tinggal disini” Tambah Rapyon.
“Karena
saya tidak seperti manusia pada umumnya. Saya dilahirkan berbeda dengan
kalian. Terima kasih telah membela saya”
Mary berjalan jauh meninggalkan Rapyon yang masih bingung dengan sikap Mary.
***
“APA?
Ratu Hui mengambil alih Neverland? Bagaimana mungkin?” Mary seakan tidak
percaya apa yang didengarnya.
“Ya
Nona. Sekarang dia mencari anda. Dia tahu bahwa anda saudara kembar princess
Ellie dan anda adalah penghalang baginya untuk menguasai Neverland” Drago
berusaha menjelaskan situasi yang terjadi di Neverland.
“Saudara
kembar princess Ellie? Bagaimana mungkin? Jangan bercanda Drago?” Mary
tidak percaya dengan apa yang barusan
dia dengar.
“Maafkan
saya nona selama ini menutupi kebenaran tentang nona. Ratu Fiona yang memberi
saya perintah untuk menjauhkan nona dari istana dan menjaga nona. Ratu sangat
menyayangi nona, karena itu dia memberikan ini kepada nona” Drago mengeluarkan
sebuah belati merah dan kalung liontin es yang sangat dingin.
“Kalau
memang Ratu Fiona adalah ibuku dan sangat sayang kepadaku, kenapa dia tega
membuangku?” Mary masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
“Dulu
sebelum nona lahir seorang peramal meramalkan bahwa akan ada satu keturunan
dari Ratu fiona yang akan menjadi penguasa negeri Neverland dan mampu
mengalahkan Ratu sihir jahat, dan itu adalah nona. Tapi karena kesalahan Raja
Zack salah satu keturunannya akan mendapat kutukan. Raja Zack pernah
memerintahkan membunuh sebuah keluarga yang tidak bersalah sama sekali, anak
dari keluarga itu memberi kutukan kepada Raja Zack, kutukan itu hanya bisa
hilang apabila Raja Zack mati di tangan nona.” Drago menghentikan ceritanya.
“Jadi
maksud kamu, saya harus membunuh ayah saya sendiri untuk menghilangkan kutukan
busuk ini?” Mary menggenggam kuat belati merah yang di pegangnya.
“Ya
Nona, seperti itulah. Nona harus segera meninggalkan moon village, saya akan
membakar gubuk tua nona untuk menghilangkan jejak”
“Bukannya
kamu tidak bisa mengeluarkan api lagi Drago?”
“Sekarang
sudah bisa Nona. Kalung liontin es itu sudah nona ambil, kalung itu yang
membuat saya tidak bisa menyemburkan api. Ayo nona, naik ke punggung saya, kita
harus meninggalkan moon village malam ini juga”
“Tidak
Drago! Saya tidak akan meninggalkan Moon village dan membiarkan penduduk disini
terancam bahaya” Mary meninggalkan Drago dan kembali ke gubuk tuanya.
***
“Siapa
diantara kalian yang bisa berbicara dengan naga?” Tanya Prajurit Ratu Hui.
“Tidak
ada satu pun dari kami yang bisa berbicara dengan naga. Anda jangan membuat
lelucon tuan” sahut Rapyon dengan beraninya.
“Berani
kau dengan jenderal kerajaan Neverland!” Sebuah pedang kini mendarat di leher
Rapyon.
“Jangan
coba-coba menyakiti penduduk moon village. Saya yang kalian cari, saya yang
mampu berbicara dengan naga” Mary berdiri tepat di depan prajurit Ratu.
Ratu
Hui yang mendengar itu langsung turun dari keretanya. Dia melihat dengan
seksama tubuh Mary. Dengan senyuman angkuhnya dia berjalan mendekati Mary, tertawa
lalu membuka topi dan tudung jubah Mary.
“Kamu
saudara kembar princess Ellie? Bagaimana bisa seorang buruk rupa seperti kamu
yang diramalkan akan menjadi penguasa Neverland?” Ratu Hui tertawa puas. Semua
warga desa kaget melihat wajah asli Mary. Bahkan Rapyon juga sedikit takut
melihat wajah Mary. Taring yang tumbuh di mulutnya serta bulu berwarna abu-abu
yang menutupi sebagian pipinya membuat Mary tampak seperti manusia srigala.
“Karena
saya mampu mengalahkan anda. Dan saya yakin anda tidak punya keberanian untuk
membunuh saya di tempat seperti ini dengan jumlah prajurit yang sangat sedikit.
Bawa saya ke Neverland, saya ingin bertemu dengan saudara saya juga Ayah saya.
Sebaiknya anda bergegas sebelum naga saya mencapai area ini” Mary melangkah
masuk ke kereta Ratu Hui.
“LANCANG
KAMU!!” Ratu Hui sangat marah melihat tingkah Mary. Tapi Mary tidak
mempedulikannya. Dia berusaha tenang
padahal di dalam hati dia sangat takut.
Kereta
yang membawa Mary kini berjalan cepat menuju Neverland. Tidak pernah Mary
bayangkan setelah sekian lamanya akhirnya dia bisa bertemu dengan Ayah, Ibu,
dan saudara kembarnya. Mary tidak lagi menggunakan topi jeraminya, wajah yang
dulu Mary tutupi kini dia tampakkan terus di hadapan Ratu Hui.
Kereta
yang membawa Mary terus berjalan tanpa henti. Mary tahu Drago sedang
mengikutinya di atas sana. Kali ini Mary tidak akan membuat Drago terluka lagi
seperti setahun lalu ketika Ddrago hampir mati karena menolong Mary. Dalam hati
Mary berharap Ayahnya bisa mengenali dirinya, bahkan Mary berharap Ellie bisa
menerima dirinya sebagai saudara kembarnya.
Kereta
milik Ratu Hui berhenti di depan sebuah istana besar. Beberapa pelayan istana
berjejer rapi menanti kedatangan Ratu Hui. Mary melangkahkan kakinya tanpa rasa
takut, di hatinya dia ingin segera mungkin melihat wajah orang tuanya.
“Bawa
anak ini ke penjara. Hukuman mati untuknya akan dilaksanakan besok di hadapan
warga Neverland” Ratu Hui mendorong tubuh Mary dan memerintahkan salah satu
pengawalnya membawa Mary.
“Jangan
kau fikir saya bisa mati semudah itu Ratu. Bahkan di tangan seribu prajurit pun
saya tidak akan mati secepat itu” Mary tersenyum menantang omongan Ratu.
Pengawal
Ratu Hui menyeret tubuh Mary. Jubah hitam yang selalu dia kenakan masih melekat
di tubuhnya. Mary berusaha mencari sosok saudara kembarnya yang di tawan, dia
juga mencari sosok Ayah dan Ibunya.
Dari kejauhan Mary bisa melihat Ayahnya duduk
dengan raut sedih. Disampingnya seorang perempuan cantik tampak menenangkannya.
Perempuan itu memiliki mata yang sama dengan Mary. Tapi entah kenapa Mary tidak
melihat sosok wanita yang sudah lama dia ingin lihat.
“Maaf
Tuan. Kalau boleh saya tahu, apakah Ratu Fiona di kurung ditempat yang berbeda
dengan Raja Zack?” Mary kembali melontarkan pertanyaan dengan sopan. Tapi si pengawal
tidak menjawab pertanyaan Mary.
“Kakak!”
Princess Elli berjalan mendekati Mary. “Apa yang terjadi dengan wajahmu?” Ada
rasa takut yang terlihat dari wajah Elli.
“Mana
Ibu?” Tanya Mary tanpa mempedulikan pertanyaan Ellie.
“Ibu
meninggal tiga hari yang lalu.” Ellie mulai tampak menangis. Mendengar
percakapan antara Ellie dan Mary, Raja Zack akhirnya bangkit dari tempat
duduknya. Raja Zack berjalan mendekati putrinya. Air matanya langsung menetes
begitu melihat wajah Mary dengan taring dan telinga kecil seperti anjing yang
muncul di kepalanya yang membuat Mary seperti manusia srigala.
“Maafkan
ayah anakku. Ini semua salah ayah. Ini semua karena ulah ayah yang tidak bijak
dalam melaksanakan tugas. Maafkan ayah, Maafkan ayah!” Raja Zack memeluk erat
putrinya.
“Boleh
aku tahu ayah, kenapa ayah dulu membuangku?”
“Ayah
tidak pernah membuangmu nak. Ayah berusaha melindungimu. Seorang peramal pernah
mengatakan bahwa salah satu keturunan ayah akan menjadi penguasa Neverland dan
mampu mengalahkan penyihir jahat. Dan itu adalah kamu. Kamu dilahirkan sebagai
seorang penyihir.”
“Penyihir?
Aku bahkan tidak bisa menggunakan sihir.” Mary sedikit terkejut dengan
pernyataan ayahnya.
“Kamu
bisa nak karena ibumu adalah seorang penyihir hebat dari negeri Penyihir. Hanya
penyihir yang mampu berbicara dengan seekor naga. Ayah juga baru tahu kalau
ibumu penyihir ketika dia sekarat. Apakah kalung yang selalu ibumu kenakan
sekarang kamu pakai?” Raja Zack memegang pundak Mary kuat.
“Ya.
Belati merah yang ibu berikan juga sudah ada padaku” Mary memperlihatkan belati
merah itu.
“Gunakan
kedua benda itu besok pagi anakku. Gunakan kedua benda itu untuk mengalahkan
Ratu Hui dan pengikutnya. Hanya kamu yang bisa menolong kami”
Mary
benar-benar masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia seorang
penyihir. Bagaimana bisa? Bahkan selama hidupnya Mary tidak pernah menggunakan
sihir. Semalaman Mary memikirkan apa yang diceritakan Ayahnya. Mary juga
memikirkan apa yang harus dia lakukan besok untuk menolong Ayahnya merebut
kembali tahtanya.
***
Mary
berdiri tepat di hadapan ribuan rakyat Neverland. Beberapa rakyat berteriak
ketakutan melihat Mary. Mereka makin ketakutan ketika Ratu Hui muncul dengan
membawa pedang yang terbuat dari es.
“Apa
kau memiliki permintaan terakhir?” Ratu Hui menghunuskan pedang ke arah Mary.
Angin dingin serasa masuk ke tubuh Mary.
“Ya.
Saya ingin Anda mati di tangan saya!” Mary lalu mengeluarkan belati merah.
“B-Bagaimana
mungkin Belati Fiblo ada padamu? Kau? Seorang penyihir?” Ratu Hui makin geram.
Ratu
Hui kembali menghunuskan pedangnya. Beberapa prajurit Ratu hui mundur melihat
Ratunya menjadi sangat marah. Hawa dingin makin menyelimuti Ratu Hui. Pedang
yang terbuat dari es itu makin menajam.
“Excamino
clova” Ratu Hui mengeluarkan mantra yang membuat tubuh Mary membeku. “Kau ingin
melawan aku, Ratu dari negeri sihir hitam. Jangan membuatku tertawa!!”
Sedetik
kemudian lapisan es yang menyelimuti tubuh Mary mencair. Belati Fiblo menyala
seperti api yang melelehkan lapisan es. Ratu Hui melangkah mundur, tidak
percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia tahu Belati Fiblo memiliki kekuatan api
yang sangat luar biasa, tapi mana mungkin seorang penyihir muda mampu
menggunakan Belati Fiblo yang hanya bisa digunakan oleh penyihir tingkat atas.
“Sekarang
giliranku Ratu” Mary mengarahkan Belati Fiblo ke arah Ratu Hui seraya mengucap
mantra ‘Fiblios’. Sedetik kemudian, semburan api keluar dari belati Fiblo. Ratu
hui terdesak dengan serangan Mary. Warga yang tadinya berkumpul kini berlari
ketakutan menjauh dari tempat Mary dan Ratu Hui bertarung. Princess Ellie hanya
bisa berdoa agar kakaknya selamat dalam pertempuran itu.
“Begeant
Humos” Ratu Hui mengeluarkan dua raksasa. Drago yang dari tadi mengawasi Mary
kini turun tangan. Drago menghadapi kedua Raksasa itu sama seperti ketika dia
menghadapi raksasa yang lain untuk menolong Mary.
Mary
kembali mengeluarkan mantra demi mantra untuk menyudutkan Ratu Hui, tapi sekali
lagi Ratu hui adalah penyihir tingkat atas yang tidak segampang itu dikalahkan
oleh Mary yang hanya penyihir pemula. Mary bahkan tidak tahu kenapa bisa dengan
gampangnya mantra sihir dia ucapkan. Ratu Hui pun sangat terkejut dengan
kemampuan Mary.
“Mary!!
Gunakan mantra pengurung. Kamu bisa mengurung penyihir jahat itu dengan bantuan
kalung ibumu” Drago memberi isyarat.
“Yeah,
terdengar mudah. Tapi aku tidak tahu mantranya Drago!” Mary berusaha
menghindari sihir Ratu Hui.
“Kau
tahu Mary! Kau tahu mantra itu. Berusahalah!” Drago kembali menyemburkan api
yang menghanguskan salah satu raksasa yang dikeluarkan Ratu Hui. Mary berusaha
mencoba mantra yang tidak pernah dia gunakan.
“Keluar
kau penyihir amatir! Apa kau ingin terus bersembunyi seperti tikus?”
Mary
memperhatikan belati Fiblo. Di bagian sarung belati Fiblo ada lubang kecil yang
sepertinya cocok dengan liontin es yang dimiliki Mary. Mary memasukkan liontin
es itu, seketika sarung Belati Fiblo berubah menyerupai burung phoenix. Mary
memperhatikan burung phoenix itu dengan seksama, melihat ke arah matanya lalu
mengucapkan mantra ‘Prosiner Fiblios’, kini burung Phoenix itu menyerang Ratu
Hui.
Kobaran
api yang sangat besar mengurung Ratu Hui. Beberapa kali Ratu Hui mencoba
menggunakan mantra untuk memadamkan api itu, namun semakin Ratu Hui mencoba
memadamkan apinya, semakin besar kobaran Api itu.
“Gecrucio”
Mary menggunakan sihir penghancur. Sedetik kemudian kobaran api itu mengecil,
mengecil, lalu menghilang bersama dengan teriakan Ratu Hui. Raksasa yang
dimunculkan dengan mantra Ratu Hui ikut menghilang. Beberapa prajurit Ratu Hui
juga tampak ketakutan dengan Mary.
“Raja
Zack dan Princess Ellie akan kembali memimpin Neverland. Semua prajurit dan
pengawal Ratu Hui akan dihukum mati. Dan siapa saja yang berani menentang atau
mengancam Raja Zack dan Princess Elli akan berhadapan dengan saya” Mary
berteriak layaknya seorang Ratu di hadapan beberapa pengawal kerajaan.
***
“Kau
kembali!” sahut Rapyon yang melihat Mary sedang berbicara dengan Drago dihutan.
Mary tersenyum ramah menampakkan dua taringnya.
“Sepertinya
kehidupan istana tidak cocok denganku. Saya lebih suka melihat wajah ketakutan
warga moon village ketika melihat saya”
“Walikota
Thomas akan menyukai ini” Rapyon menarik Mary ke lapangan Onl. Hari ini
festival tomat kembali di adakan, semua warga berkumpul di lapangan untuk
merayakan festival ini. Beberapa warga memang tampak ketakutan dengan kehadiran
Mary kembali. Tapi dengan mendengar berita bahwa Mary mengalahkan Ratu Hui dan
menyelamatkan negeri Neverland membuat Walikota Thomas menyambutnya dengan
senang hati.
“Selamat
datang kembali Mary” Sahut Thomas dengan Ramah.
Wajah
Mary tidak menakutkan seperti pertama kali dilihat oleh warga. Telinga anjing
yang dulu muncul di kepalanya kini telah berubah menjadi telinga manusia. Kedua
taringnya juga tidak lagi sebesar dulu, sedikit demi sedikit kutukan Mary
menghilang dengan adanya Belati Fiblo. Sementara
kalung dengan liontin es diberikan kepada Princess Ellie untuk menjaga saudara
kembarnya itu dari bahaya.
Mary
lebih memilih hidup di moon village tempat dia pertama kali mendapatkan seorang
teman. Kehidupannya makin lengkap ketika Rapyon berencana menikahinya.
“Suatu
saat nanti sihir akan kembali saya gunakan. Dan saya harap kamu tidak terlalu
khawatir ketika saya bertarung dengan penyihir hebat” bisik Mary ke Rapyon.
-END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar