Juni 21, 2011

Mary si Penyihir Ajaib


            Rapyon masih bergelut dengan kapak dan batang pohon tua di kebun milik kakeknya. Kebun seluas dua hektar ini adalah peninggalan kakek Louis yang diwariskan untuk Rapyon. Sebelum meninggal kakek Louis meminta Rapyon untuk tinggal di moon village dan kembali bercocok tanam di kebun tua itu. Berat rasanya meninggalkan kehidupan normalnya sebagai rakyat bangsawan di Neverland dan menjadi seorang petani di moon village. Tapi rasa sayang Rapyon ke kakeknya yang membuat dia harus bisa bertahan disana.
            “Bagaimana Rapyon? Apa kamu sudah bisa terbiasa dengan kehidupan baru kamu?” suara berat dari arah depan membuat Rapyon menghentikan pekerjaannya.
            “Oh, walikota Thomas!” Rapyon tersenyum sembari kembali menghapus keringatnya yang bercucuran. “Sepertinya akan menjadi hal menarik tuan. Saya sungguh senang sambutan masyarakat moon village yang begitu antusias”.
            “Semoga kamu betah. Sebelum melanjutkan kerjaan kamu, apa mau kamu berkeliling desa dengan saya?” Thomas tersenyum senang.
            “Dengan senang hati tuan” Rapyon mengikuti langkah Thomas.
            Sepanjang jalan Thomas tersenyum sambil menjelaskan apa saja yang harus Rapyon lakukan agar bisa bersosialisasi dengan penduduk setempat hingga apa saja yang tidak boleh dia lakukan. Thomas juga memberikan informasi mengenai festival-festival yang selalu diadakan di moon village. Rapyon yang mendengarnya sangat antusias, dia makin antusias ketika Thomas membisikannya sebuah nama dan menunjukkan sebuah gubuk tua yang tidak boleh Rapyon kunjungi.
            “Kenapa saya tidak boleh berkunjung kesana tuan?” tanya Rapyon dengan mata masih memperhatikan gubuk tua itu.
            “Itu tempat tinggal penyihir. Dulu kami rakyat moon village pernah mengusirnya. Tapi ketika kami hendak mengusirnya seekor naga besar dan menakutkan malah datang dan mengobrak-abrik desa kami. Kami juga tidak pernah sekalipun melihat wajahnya” Thomas menceritakan dengan singkat. Rapyon hanya mengangguk lalu kembali mengikuti langkah Thomas meninggalkan pandangan gubuk tua yang sedikit menakutkan.
***
            “Hey lihat. Si penyihir itu kembali berkeliaran” Sasha berbisik ke arah Manna.
            “Ya. Dia membawa pengaruh buruk untuk desa kita” tambah Manna.
            Mary yang mendengar makian dan cacian warga desa tidak mempedulikan. Lahir sebagai makhluk buruk rupa membuat Mary harus menerima julukan penyihir. Sampai sekarang Mary tidak pernah tahu apa yang membuatnya betah tinggal di moon village. Sejak kecil Mary selalu di jaga oleh seekor naga, Mary selalu memanggilnya Drago. Keahliannya berbicara dengan naga makin membuat warga desa takut padanya.
            Mary mengetuk-ngetuk kakinya tiga kali. Sontak Sasha dan Manna terkejut dan langsung berlari. Ini yang selalu Mary lakukan ketika mendengar orang-orang menjelek-jelekkannya. Dan warga desa selalu takut ketika Mary menyentakkan kakinya ke tanah seolah-olah Mary sedang membaca mantra untuk mengubah penduduk desa menjadi kodok atau tikus.
            Sambil tertawa Mary kembali melangkah menuju hutan. Stok kayu bakar di gubuknya sudah hampir habis. Jadi Mary harus mencari kayu bakar di hutan. Kapak yang dia angkat dengan satu tangan mengesankan dia adalah seorang pria besar yang kuat. Namun di balik topi jerami dan jubah hitam yang menutupi sebagian wajahnya Mary adalah wanita.
            Di hutan, beberapa batang kayu sudah di tebang Mary. Begitu kayu bakar yang terkumpul sudah cukup banyak, Mary merobohkan tubuhnya di tanah. Dia melepas topi jeraminya lalu menatap langit.
            “Hai!” Rapyon menatap wajah Mary sambil tersenyum yang membuat Mary buru-buru mengenakan topi jeraminya lagi.
            “Untuk ukuran wanita, kamu sangat kuat mengangkat kapak dan menebang batang pohon sebesar ini.” Rapyon duduk tepat disamping Mary.
            “….”
            “Kenapa diam? Oh iya, saya Rapyon warga baru yang menempati rumah kakek Louis. Kalau kamu ada waktu saya akan merasa senang jika kamu bisa membantu saya di perkebunan” Sahut Rapyon sebelum meninggalkan Mary.
***
            Sudah hampir tiga bulan Rapyon tinggal dan menetap di moon village. Perkebunan yang dulunya tidak pernah digunakan lagi kini sudah menjadi perkebunan yang ditumbuhi dengan banyak sayuran dan buah-buahan.
            “Rapyon! Are you there?” Suara Thomas membuat Rapyon kembali menghentikan pekerjaannya. Rapyon mendekati Thomas, tersenyum dengan ramah sambil menghapus butir-butir keringatnya.
            “Hari ini Festival tomat akan dilaksanakan di lapangan Onl. Saya harap kamu bisa datang dan membawa beberapa tomat segar” Thomas menepuk bahu Rapyon.
            “Baik tua. Begitu pekerjaan saya selesai, saya akan kelapangan segera.”
            Sesegera mungkin Rapyon menyelesaikan pekerjaannya. Memetik buah-buah segar, memberi makan hewan ternaknya lalu menyirami tanamannya. Begitu semua pekerjaan dia lakukan, Rapyon langsung bergegas ke lapangan Onl. Rute perjalanan sengaja dia buat berbeda, kali ini Rapyon sengaja melewati hutan berharap dia bisa kembali menemui Mary gadis penyihir yang sering menjadi buah bibir warga desa.
Seperti dugaannya Mary sedang di hutan, tapi dia tidak sendiri. Dia sedang bermain dan tampak berbicara dengan seekor naga. Rapyon makin terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya.  Rapyon berjalan mendekati Mary, tapi tiba-tiba Drago menjadi liar.
            “Tidak Drago!! Dia baik, dia tidak akan menyakiti saya” Mary menghentikan Drago yang sudah siap menyantap tubuh Rapyon.
            “Bagaimana bisa kamu berbicara dengan seekor naga? Bahkan memerintahkannya seperti ini?” Rapyon menatap Mary dengan tatapan takjub.
            “Drago adalah teman saya. Dia adalah penjaga saya” Mary mengusap-usap kepala Drago. Rapyon yang memperhatikannya makin takjub. Baru kali ini dia melihat ada manusia yang bisa berkomunikasi dengan seekor naga.
            “Kamu akan ikut festival tomat di lapangan Onl?” Mary berbalik melihat Rapyon yang sedang membawa sekeranjang besar buah tomat.
            “Ya. Apa kamu tidak ikut festival disana?”
            “Tidak. Saya tidak mau merusak kesenangan warga moon village dengan muncul secara tiba-tiba. Kamu tahu kan, mereka menganggap saya seorang penyihir jahat. Kalau saya sampai disana mereka tidak akan membolehkan saya mengikuti festival tomat” Mary tertunduk sedih, “Tidak apa-apa Drago. Setidaknya kamu bisa menemani saya bermain disini” sambung Mary.
            “Kamu juga warga moon village, saya yang akan berbicara kepada Walikota Thomas untuk mengizinkan kamu ikut” Rapyon menarik Mary mengikuti langkahnya. Mary berusaha menolak tapi Rapyon lebih kuat dari dirinya.
            Semua mata menatap tajam ke arah Rapyon yang masih memegang lengan Mary. Beberapa penduduk bahkan ada yang menyalakan obor untuk mengusir Mary.
            “KENAPA KAMU MEMBAWA PENYIHIR ITU KESINI RAPYON?” Thomas berteriak marah.
            “Mary juga warga moon village Walikota, sudah sepantasnya dia mengikuti tradisi di desa kita bukan?”
            “TIDAK UNTUK SEORANG PENYIHIR!!” Basil ikut marah.
            “Terima kasih Rapyon. Saya senang kamu tidak menganggap saya seorang penyihir” Mary meninggalkan lapangan Onl sebelum semua warga mengamuk.
            “Saya kecewa dengan sikap anda Walikota Thomas” Rapyon mengikuti Mary kembali ke hutan.
            Dihutan Mary terlihat sedih. Rapyon memperhatikan gadis itu, sesaat dia berfikir bagian mana dari diri gadis itu yang menunjukkan dia seorang penyihir jahat? Rapyon lalu menghampiri Mary.
            “Kemana naga besar kamu?”
            “Dia kembali ke sarangnya. Saat saya butuhkan dia akan datang dengan sendirinya” Mari membenarkan tudung jubahnya.
            “Boleh saya bertanya satu hal?” Rapyon berusaha bersikap setenang mungkin. Satu anggukan dari Mary mengiyakan pertanyaan Rapyon.
            “Kenapa kamu selalu mengenakan jubah hitam usang yang menutupi wajahmu? Kenapa kamu tidak berpakaian layaknya gadis-gadis yang tinggal disini” Tambah Rapyon.
            “Karena saya tidak seperti manusia pada umumnya. Saya dilahirkan berbeda dengan kalian.  Terima kasih telah membela saya” Mary berjalan jauh meninggalkan Rapyon yang masih bingung dengan sikap Mary.
***
            “APA? Ratu Hui mengambil alih Neverland? Bagaimana mungkin?” Mary seakan tidak percaya apa yang didengarnya.
            “Ya Nona. Sekarang dia mencari anda. Dia tahu bahwa anda saudara kembar princess Ellie dan anda adalah penghalang baginya untuk menguasai Neverland” Drago berusaha menjelaskan situasi yang terjadi di Neverland.
            “Saudara kembar princess Ellie? Bagaimana mungkin? Jangan bercanda Drago?” Mary tidak  percaya dengan apa yang barusan dia dengar.
            “Maafkan saya nona selama ini menutupi kebenaran tentang nona. Ratu Fiona yang memberi saya perintah untuk menjauhkan nona dari istana dan menjaga nona. Ratu sangat menyayangi nona, karena itu dia memberikan ini kepada nona” Drago mengeluarkan sebuah belati merah dan kalung liontin es yang sangat dingin.
            “Kalau memang Ratu Fiona adalah ibuku dan sangat sayang kepadaku, kenapa dia tega membuangku?” Mary masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
            “Dulu sebelum nona lahir seorang peramal meramalkan bahwa akan ada satu keturunan dari Ratu fiona yang akan menjadi penguasa negeri Neverland dan mampu mengalahkan Ratu sihir jahat, dan itu adalah nona. Tapi karena kesalahan Raja Zack salah satu keturunannya akan mendapat kutukan. Raja Zack pernah memerintahkan membunuh sebuah keluarga yang tidak bersalah sama sekali, anak dari keluarga itu memberi kutukan kepada Raja Zack, kutukan itu hanya bisa hilang apabila Raja Zack mati di tangan nona.” Drago menghentikan ceritanya.
            “Jadi maksud kamu, saya harus membunuh ayah saya sendiri untuk menghilangkan kutukan busuk ini?” Mary menggenggam kuat belati merah yang di pegangnya.
            “Ya Nona, seperti itulah. Nona harus segera meninggalkan moon village, saya akan membakar gubuk tua nona untuk menghilangkan jejak”
            “Bukannya kamu tidak bisa mengeluarkan api lagi Drago?”
            “Sekarang sudah bisa Nona. Kalung liontin es itu sudah nona ambil, kalung itu yang membuat saya tidak bisa menyemburkan api. Ayo nona, naik ke punggung saya, kita harus meninggalkan moon village malam ini juga”
            “Tidak Drago! Saya tidak akan meninggalkan Moon village dan membiarkan penduduk disini terancam bahaya” Mary meninggalkan Drago dan kembali ke gubuk tuanya.
***
            “Siapa diantara kalian yang bisa berbicara dengan naga?” Tanya Prajurit Ratu Hui.
            “Tidak ada satu pun dari kami yang bisa berbicara dengan naga. Anda jangan membuat lelucon tuan” sahut Rapyon dengan beraninya.
            “Berani kau dengan jenderal kerajaan Neverland!” Sebuah pedang kini mendarat di leher Rapyon.
            “Jangan coba-coba menyakiti penduduk moon village. Saya yang kalian cari, saya yang mampu berbicara dengan naga” Mary berdiri tepat di depan prajurit Ratu.
            Ratu Hui yang mendengar itu langsung turun dari keretanya. Dia melihat dengan seksama tubuh Mary. Dengan senyuman angkuhnya dia berjalan mendekati Mary, tertawa lalu membuka topi dan tudung jubah Mary.
            “Kamu saudara kembar princess Ellie? Bagaimana bisa seorang buruk rupa seperti kamu yang diramalkan akan menjadi penguasa Neverland?” Ratu Hui tertawa puas. Semua warga desa kaget melihat wajah asli Mary. Bahkan Rapyon juga sedikit takut melihat wajah Mary. Taring yang tumbuh di mulutnya serta bulu berwarna abu-abu yang menutupi sebagian pipinya membuat Mary tampak seperti manusia srigala.
            “Karena saya mampu mengalahkan anda. Dan saya yakin anda tidak punya keberanian untuk membunuh saya di tempat seperti ini dengan jumlah prajurit yang sangat sedikit. Bawa saya ke Neverland, saya ingin bertemu dengan saudara saya juga Ayah saya. Sebaiknya anda bergegas sebelum naga saya mencapai area ini” Mary melangkah masuk ke kereta Ratu Hui.
            “LANCANG KAMU!!” Ratu Hui sangat marah melihat tingkah Mary. Tapi Mary tidak mempedulikannya. Dia berusaha  tenang padahal di dalam hati dia sangat takut.
            Kereta yang membawa Mary kini berjalan cepat menuju Neverland. Tidak pernah Mary bayangkan setelah sekian lamanya akhirnya dia bisa bertemu dengan Ayah, Ibu, dan saudara kembarnya. Mary tidak lagi menggunakan topi jeraminya, wajah yang dulu Mary tutupi kini dia tampakkan terus di hadapan Ratu Hui.
            Kereta yang membawa Mary terus berjalan tanpa henti. Mary tahu Drago sedang mengikutinya di atas sana. Kali ini Mary tidak akan membuat Drago terluka lagi seperti setahun lalu ketika Ddrago hampir mati karena menolong Mary. Dalam hati Mary berharap Ayahnya bisa mengenali dirinya, bahkan Mary berharap Ellie bisa menerima dirinya sebagai saudara kembarnya.
            Kereta milik Ratu Hui berhenti di depan sebuah istana besar. Beberapa pelayan istana berjejer rapi menanti kedatangan Ratu Hui. Mary melangkahkan kakinya tanpa rasa takut, di hatinya dia ingin segera mungkin melihat wajah orang tuanya.
            “Bawa anak ini ke penjara. Hukuman mati untuknya akan dilaksanakan besok di hadapan warga Neverland” Ratu Hui mendorong tubuh Mary dan memerintahkan salah satu pengawalnya membawa Mary.
            “Jangan kau fikir saya bisa mati semudah itu Ratu. Bahkan di tangan seribu prajurit pun saya tidak akan mati secepat itu” Mary tersenyum menantang omongan Ratu.
            Pengawal Ratu Hui menyeret tubuh Mary. Jubah hitam yang selalu dia kenakan masih melekat di tubuhnya. Mary berusaha mencari sosok saudara kembarnya yang di tawan, dia juga mencari sosok Ayah dan Ibunya.
            Dari  kejauhan Mary bisa melihat Ayahnya duduk dengan raut sedih. Disampingnya seorang perempuan cantik tampak menenangkannya. Perempuan itu memiliki mata yang sama dengan Mary. Tapi entah kenapa Mary tidak melihat sosok wanita yang sudah lama dia ingin lihat.
            “Maaf Tuan. Kalau boleh saya tahu, apakah Ratu Fiona di kurung ditempat yang berbeda dengan Raja Zack?” Mary kembali melontarkan pertanyaan dengan sopan. Tapi si pengawal tidak menjawab pertanyaan Mary.
            “Kakak!” Princess Elli berjalan mendekati Mary. “Apa yang terjadi dengan wajahmu?” Ada rasa takut yang terlihat dari wajah Elli.
            “Mana Ibu?” Tanya Mary tanpa mempedulikan pertanyaan Ellie.
            “Ibu meninggal tiga hari yang lalu.” Ellie mulai tampak menangis. Mendengar percakapan antara Ellie dan Mary, Raja Zack akhirnya bangkit dari tempat duduknya. Raja Zack berjalan mendekati putrinya. Air matanya langsung menetes begitu melihat wajah Mary dengan taring dan telinga kecil seperti anjing yang muncul di kepalanya yang membuat Mary seperti manusia srigala.
            “Maafkan ayah anakku. Ini semua salah ayah. Ini semua karena ulah ayah yang tidak bijak dalam melaksanakan tugas. Maafkan ayah, Maafkan ayah!” Raja Zack memeluk erat putrinya.
            “Boleh aku tahu ayah, kenapa ayah dulu membuangku?”
            “Ayah tidak pernah membuangmu nak. Ayah berusaha melindungimu. Seorang peramal pernah mengatakan bahwa salah satu keturunan ayah akan menjadi penguasa Neverland dan mampu mengalahkan penyihir jahat. Dan itu adalah kamu. Kamu dilahirkan sebagai seorang penyihir.”
            “Penyihir? Aku bahkan tidak bisa menggunakan sihir.” Mary sedikit terkejut dengan pernyataan ayahnya.
            “Kamu bisa nak karena ibumu adalah seorang penyihir hebat dari negeri Penyihir. Hanya penyihir yang mampu berbicara dengan seekor naga. Ayah juga baru tahu kalau ibumu penyihir ketika dia sekarat. Apakah kalung yang selalu ibumu kenakan sekarang kamu pakai?” Raja Zack memegang pundak Mary kuat.
            “Ya. Belati merah yang ibu berikan juga sudah ada padaku” Mary memperlihatkan belati merah itu.
            “Gunakan kedua benda itu besok pagi anakku. Gunakan kedua benda itu untuk mengalahkan Ratu Hui dan pengikutnya. Hanya kamu yang bisa menolong kami”
            Mary benar-benar masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia seorang penyihir. Bagaimana bisa? Bahkan selama hidupnya Mary tidak pernah menggunakan sihir. Semalaman Mary memikirkan apa yang diceritakan Ayahnya. Mary juga memikirkan apa yang harus dia lakukan besok untuk menolong Ayahnya merebut kembali tahtanya.
***
            Mary berdiri tepat di hadapan ribuan rakyat Neverland. Beberapa rakyat berteriak ketakutan melihat Mary. Mereka makin ketakutan ketika Ratu Hui muncul dengan membawa pedang yang terbuat dari es.
            “Apa kau memiliki permintaan terakhir?” Ratu Hui menghunuskan pedang ke arah Mary. Angin dingin serasa masuk ke tubuh Mary.
            “Ya. Saya ingin Anda mati di tangan saya!” Mary lalu mengeluarkan belati merah.
            “B-Bagaimana mungkin Belati Fiblo ada padamu? Kau? Seorang penyihir?” Ratu Hui makin geram.
            Ratu Hui kembali menghunuskan pedangnya. Beberapa prajurit Ratu hui mundur melihat Ratunya menjadi sangat marah. Hawa dingin makin menyelimuti Ratu Hui. Pedang yang terbuat dari es itu makin menajam.
            “Excamino clova” Ratu Hui mengeluarkan mantra yang membuat tubuh Mary membeku. “Kau ingin melawan aku, Ratu dari negeri sihir hitam. Jangan membuatku tertawa!!”
            Sedetik kemudian lapisan es yang menyelimuti tubuh Mary mencair. Belati Fiblo menyala seperti api yang melelehkan lapisan es. Ratu Hui melangkah mundur, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia tahu Belati Fiblo memiliki kekuatan api yang sangat luar biasa, tapi mana mungkin seorang penyihir muda mampu menggunakan Belati Fiblo yang hanya bisa digunakan oleh penyihir tingkat atas.
            “Sekarang giliranku Ratu” Mary mengarahkan Belati Fiblo ke arah Ratu Hui seraya mengucap mantra ‘Fiblios’. Sedetik kemudian, semburan api keluar dari belati Fiblo. Ratu hui terdesak dengan serangan Mary. Warga yang tadinya berkumpul kini berlari ketakutan menjauh dari tempat Mary dan Ratu Hui bertarung. Princess Ellie hanya bisa berdoa agar kakaknya selamat dalam pertempuran itu.
            “Begeant Humos” Ratu Hui mengeluarkan dua raksasa. Drago yang dari tadi mengawasi Mary kini turun tangan. Drago menghadapi kedua Raksasa itu sama seperti ketika dia menghadapi raksasa yang lain untuk menolong Mary.
            Mary kembali mengeluarkan mantra demi mantra untuk menyudutkan Ratu Hui, tapi sekali lagi Ratu hui adalah penyihir tingkat atas yang tidak segampang itu dikalahkan oleh Mary yang hanya penyihir pemula. Mary bahkan tidak tahu kenapa bisa dengan gampangnya mantra sihir dia ucapkan. Ratu Hui pun sangat terkejut dengan kemampuan Mary.
            “Mary!! Gunakan mantra pengurung. Kamu bisa mengurung penyihir jahat itu dengan bantuan kalung ibumu” Drago memberi isyarat.
            “Yeah, terdengar mudah. Tapi aku tidak tahu mantranya Drago!” Mary berusaha menghindari sihir Ratu Hui.
            “Kau tahu Mary! Kau tahu mantra itu. Berusahalah!” Drago kembali menyemburkan api yang menghanguskan salah satu raksasa yang dikeluarkan Ratu Hui. Mary berusaha mencoba mantra yang tidak pernah dia gunakan.
            “Keluar kau penyihir amatir! Apa kau ingin terus bersembunyi seperti tikus?”
            Mary memperhatikan belati Fiblo. Di bagian sarung belati Fiblo ada lubang kecil yang sepertinya cocok dengan liontin es yang dimiliki Mary. Mary memasukkan liontin es itu, seketika sarung Belati Fiblo berubah menyerupai burung phoenix. Mary memperhatikan burung phoenix itu dengan seksama, melihat ke arah matanya lalu mengucapkan mantra ‘Prosiner Fiblios’, kini burung Phoenix itu menyerang Ratu Hui.
            Kobaran api yang sangat besar mengurung Ratu Hui. Beberapa kali Ratu Hui mencoba menggunakan mantra untuk memadamkan api itu, namun semakin Ratu Hui mencoba memadamkan apinya, semakin besar kobaran Api itu.
            “Gecrucio” Mary menggunakan sihir penghancur. Sedetik kemudian kobaran api itu mengecil, mengecil, lalu menghilang bersama dengan teriakan Ratu Hui. Raksasa yang dimunculkan dengan mantra Ratu Hui ikut menghilang. Beberapa prajurit Ratu Hui juga tampak ketakutan dengan Mary.
            “Raja Zack dan Princess Ellie akan kembali memimpin Neverland. Semua prajurit dan pengawal Ratu Hui akan dihukum mati. Dan siapa saja yang berani menentang atau mengancam Raja Zack dan Princess Elli akan berhadapan dengan saya” Mary berteriak layaknya seorang Ratu di hadapan beberapa pengawal kerajaan.
***
            “Kau kembali!” sahut Rapyon yang melihat Mary sedang berbicara dengan Drago dihutan. Mary tersenyum ramah menampakkan dua taringnya.
            “Sepertinya kehidupan istana tidak cocok denganku. Saya lebih suka melihat wajah ketakutan warga moon village ketika melihat saya”
            “Walikota Thomas akan menyukai ini” Rapyon menarik Mary ke lapangan Onl. Hari ini festival tomat kembali di adakan, semua warga berkumpul di lapangan untuk merayakan festival ini. Beberapa warga memang tampak ketakutan dengan kehadiran Mary kembali. Tapi dengan mendengar berita bahwa Mary mengalahkan Ratu Hui dan menyelamatkan negeri Neverland membuat Walikota Thomas menyambutnya dengan senang hati.
            “Selamat datang kembali Mary” Sahut Thomas dengan Ramah.
            Wajah Mary tidak menakutkan seperti pertama kali dilihat oleh warga. Telinga anjing yang dulu muncul di kepalanya kini telah berubah menjadi telinga manusia. Kedua taringnya juga tidak lagi sebesar dulu, sedikit demi sedikit kutukan Mary menghilang dengan adanya Belati Fiblo. Sementara kalung dengan liontin es diberikan kepada Princess Ellie untuk menjaga saudara kembarnya itu dari bahaya.
            Mary lebih memilih hidup di moon village tempat dia pertama kali mendapatkan seorang teman. Kehidupannya makin lengkap ketika Rapyon berencana menikahinya.
            “Suatu saat nanti sihir akan kembali saya gunakan. Dan saya harap kamu tidak terlalu khawatir ketika saya bertarung dengan penyihir hebat” bisik Mary ke Rapyon.
-END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar