Desember 05, 2010

Bagaimana Cara Agar Kentut Tidak Bau?


Kentut, sesuatu yang selalu hadir di keseharian kita (kok kayak jorok banget yah, hahahah). Kadang terdengar "nyaring", kadang pelan, kadang berbau dan terkadang juga tanpa bau (yaakk..!!). Namun tahukah Reader apa kentut itu sebenarnya? (hayooo, ngelamunin waktu lagi kentut ya!! Hahahaha) Apa manfaatnya bagi tubuh dan orang yang menghirupnya? (Bagi yang menghirupnya bisa keracunan Rap ~ #sisilaingue). Baca terus artikel ini. Bukan angin sembarang angin. Angin yang satu ini antara benci dan rindu (kayak lagu aja nih). Benci bila ada orang yang mengeluarkannya (ya iyalah, kalau bau mana bisa gak benci). Rindu bila sudah seharian tidak merasakannya (hanya orang sarap yang mau merasakan kentut, hahahaha). Dan cemas, bila sudah dua minggu tidak mengeluarkannya (hahahaha, kembung doong). Namun yang jelas,  semua orang pasti memerlukannya (mulai berfikir kan kentut itu ternyata ada fungsinya juga, huehehehe).

Sebenarnya kentut adalah jalinan proses pengeluaran gas yang berlebihan dari dalam usus melalui anus. Dan ini lebih sering terjadi saat menjelang buang air besar. Banyak faktor yang menentukan tingkat keseringan kentut seseorang. Salah satunya adalah dari pola makan yang biasa dilakukan dan juga pengaruh dari obat-obatan tertentu seperti antibiotik misalnya. Seberapa normalkan kentut seseorang yang sehat? Secara rata-rata frekuensi kentut seseorang yang sehat sekitar 10 sampai 14 kali dalam sehari (buset dah banyak amat!!). Dan bila ditampung, volume angin yang diproduksi setiap kali kentut antara 400 sampai ­1.600 ml per hari (kebayang gak tuh? Makanya sering-sering kentut aja,huahahahaha).

Proses terjadinya Kentut (ternyata kentut juga ada proses terjadinya, hihihihihi)
Kentut berawal dari proses pencernaan di dalam perut kita. Saat proses pencernaan dan penyerapan makanan terjadi dalam usus halus, makanan yang tidak bisa dicerna serta sulit diserap tubuh akan dibuang ke usus besar atau kolon. Nah, di dalam usus besar ini lah terjadi proses fermentasi yang antara lain menghasilkan sejumlah gas yang dibantu oleh sejumlah bakteri yang bermukin di usus. Bila kita mengacu pada proses yang terjadi tersebut, bisa disimpulkan bahwa semakin banyak seseorang mengonsumsi jenis makanan yang sulit dicerna usus, maka semakin meningkat pula proses fermentasi yang dilakukan oleh bakteri. Akibatnya produksi gas pun meningkat. Jenis gas yang diproduksi dalam usus antara lain karbondioksida (CO2), hidrogen (H2) dan metan. Kendati ada pula sumber gas dalam usus yang berasal dari udara luar, seperti nitrogen (N2) dan oksigen (O2). Udara luar ini dapat ikut tertelan akibat aktivitas makan yang tidak benar. Yakni kebiasaan mengunyah permen karet, pemasangan gigi palsu yang kurang tepat, dan sebagainya. (hohohoho, gue udah lumayan pinter kan!! Iya dong cucunya Albert Einstein!!)

Sumber Aroma Bau Kentut (Kalau ini gue gak berani bayangin apalagi kalau sampai nyium baunya,*hoek*)
Secara umum, tidak semua kentut mengeluarkan bau kurang sedap (masa iya sih??).
Terjadinya bau yang kurang sedap saat kentut lebih sering diakibatkan oleh adanya proses pembusukan oleh metabolisme bakteri dalam usus besar seprti bau asam akibat mengonsumsi makanan yang tidak sesuai kemampuan organ pencernaannya. Selain itu, makanan berbau tajam seperti petai, durian nangka dan cempedak juga dapat menyebabkan kentut berbau (ohh, nah buat reader yang doyan makan duren kurangi deh makannya kalau gak mau kentutnya jadi bau, hahahahah).

Berdasarkan penelitian, kentut yang tidak berbau lazimnya terdiri atas 5 komponen gas, yakni gas nitrogen, oksigen, hidrogen, metan dan karbondioksida. Kelima gas inilah yang merupakan porsi terbesar dalam kentut. Nah, bila kentut yang berbau, biasanya ada tambahan gas-gas lain yang mengiringi seperti skatol, indol, hidrogen sulfida, dan asam lemak rantai pendek. Gas-gas ini walaupun terdapat dalam jumlah kecil mampu menimbulkan bau yang menusuk hidung (hm, gimana? Ternyata bisa juga kan belajar kimia dari kentut, huehehehehe).

Cara Agar Kentut Tidak Bau (Nah, yang ini penting buat Reader semua)
Ada tips pribadi penulis yang bisa dishare disini seputar bagaimana cara agar kentut tidak berbau, yakni dengan buang air besar sesering mungkin. Sisa makanan yang terlalu lama terkurung di dalam usus besar yang sudah berbentuk kotoran, seperti halnya sampah tentu menghasilkan bau yang kurang sedap. Bila tinja ini cepat dibuang, maka usus besar akan cepat kosong dan gas yang ada di dalamnya pun cepat keluar. Namun bila tinja di dalam usus besar ini terlalu lama dipendam dan tidak juga dikeluarkan dalam waktu maksimal 18 jam, maka bau gas akan semakin menumpuk dan menyengat. Sehingga saat kita akan kentut, gas yang seharusnya keluar tidak berbau, akan diboncengi oleh bau kotoran yang belum dibuang tadi. Hasilnya kentut akan bau (buset dah, kebayang banget baunya, *hoek*).
 
Reader bisa uji coba pengalaman ini (Pengalaman lo yah rap? ~ #sisilaingue), bukan lah jangan seenaknya nuduh yah!! (marah). Coba Reader dalam sehari itu buang air besar minimal 2 kali sehari yakni pagi dan malan, niscaya kentut Reader  tidak akan berbau.
Namun coba pula untuk tidak buang air besar lebih dari sehari, apalagi ditambah sampai tiga hari.... wah, silahkan Reader bedakan hasilnya. Jangankan Reader, semut dan cicak yang ada di sekitar Reader pun akan cepat mengungsi dibuatnya, dikira wedhus gembel gunung Merapi tahap kedua kali, hahahaha :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar