September 23, 2015

Menulis Untukku

Tinta penaku tidak akan pernah habis.
Walau ribuan kalimat ku tulis bak buih.
Rinduku untukmu tidak pernah terkikis.
Walau cintamu kini melangkah menjauh.

Aku menulis...
Bukan untuk mendapatkan apa yang orang-orang cari. Tulisanku ku buat untukku, agar aku bisa keluar dari dunia yang ku buat sejak lama. Menulisku bukan untuk mendapatkan pujian dari orang lain, sebab aku bagian dari kehidupan yang sangat tidak pantas di puji. Menulisku juga bukan untuk ketenaran, sebab aku takut jika suatu hari nanti orang-orang menemukan sisi burukku, mereka akan menjauhiku, sama seperti dia menjauhiku.



Aku menulis...
Bukan untuk mengatakan bahwa kamu adalah tokoh yang jahat. Bukan, masih aku yang menjadi tokoh jahat dalam tulisanku sendiri. Aku menulis untuk diriku sendiri, sebab suatu hari nanti akan datang dimana aku bisa menjadi lega dengan membaca tulisan-tulisanku. Aku menulis untukku, untuk mengingatkan diriku mana yang harus ku lakukan mana yang harus ku tinggalkan. Juga untuk mengingatkanku tentang kehidupan nyata yang telah ku tinggalkan jauh sekali.

Aku menulis...
Bukan untuk mendapat perhatian orang-orang. Aku menulis untukku, agar aku tahu aku pernah dan tidak akan lagi mengulang salah. Aku menulis untuk diriku, untuk memberitahu sisi diriku yang harus bangun dari tidur panjangnya. Aku menulis untukku melegakan hatiku, bahwa sebanyak apapun aku menunggu, mengetuk, pemilik pintu yang ku ketuk tidak akan pernah lagi membukakan pintunya untukku.

Aku menulis untukku...
Untuk mengingatkan diriku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar