Siapa sih yang gak kenal dengan satu kata yang menjadi topic
tulisan gue malam ini? Kata ini banyak menjadikan orang-orang menjadi pusing
dan tidak jarang mereka malah menjadi lebay. Setiap manusia di dunia ini pasti
punya masalah, entah itu masalah keuangan, masalah keluarga, masalah
persahabatan, masalah pertemanan, atau yang paling sering kita lihat di
jejaring social adalah masalah percintaan.
Mereka yang di rundung dengan masalah percintaan cenderung
menjadi sangat alay. Lihat saja setiap malam mereka yang menderita penyakit galaunitis lebayikimia tiap lima menit
bakalan update status yang seolah-seolah secara halus mengatakan apa yang
sedang mereka alami. Contohnya saja, salah satu temen gue di FB setiap kali ada
masalah dia bakalan update status seperti ini “Sebel dech hari ini, kenapa sich harus selalu aq?” atau seperti
ini “Mungkin aq bkan lah wanita sempurna
buat kamu.”
Gue bener-bener gak tahu apa yang ada di kepala orang-orang
macam ini. Apa mereka gak pernah berfikir kalau mereka sebenarnya sangat mengganggu.
Yah, benar-benar mengganggu! (sengaja diulang). Bayangkan saja, jika kalian
membuka FB dari hp kalian kemudian yang muncul adalah status-status mengeluh,
apa yang kalian rasakan?
Masalah bukan untuk di keluhkan biar semua orang simpati
dengan kita atau hanya sekedar berkomentar “CEUMUGHT YA QAQA. CEMUANYA BAKAL
BAIK-BAIK SAJA.” Kalau kita punya masalah biarkan masalah itu tetap kita yang
tahu, tetap kita dan Allah yang tahu. Sampai sini gue yakin, kalian yang gak
setuju sama pendapat gue bakalan ngomong, “Terkadang kita butuh seseorang hanya
untuk saling bertukar pendapat bagaimana menyelesaikan masalah kita.” Atau kalian
bakalan bilang, “Berbagi masalah dengan orang lain justru membuat beban kita
sedikit ringan.”
Tidak pernahkah kalian berfikir, masalah yang kita hadapi
adalah masalah kita bukan untuk kita bagi agar beban kita berkurang tapi untuk
kita selesaikan agar tidak ada lagi masalah. Tidak pernahkah kalian berfikir,
ketika kalian membagi masalah kalian dengan orang lain. Orang yang sedang
mendengarkan kalian juga memiliki masalah yang lebih besar di banding kalian
tapi ia tetap mendengarkan kita karena factor ketidakenakan.
Menurut gue, terserah kalian pengen setuju sama gue atau
tidak. Masalah itu cukuplah kita yang tahu, cukuplah kita yang dibuat susah.
Jangan menyusahkan orang lain apalagi meminta mereka menyelesaikannya. Bukan berarti
gue ngelarang kalian buat nyeritain masalah kalian sama temen kalian, tapi gue
hanya berusaha untuk mengajarkan bagaimana mendewasakan diri.
Kalian tahu gak, seseorang dewasa karena apa? Selain
pengalaman, mereka dewasa karena masalah. Masalah membuat kita menjadi lebih
dewasa, menjadi lebih tahu tentang kehidupan, lebih bisa sabar dan mengendalikan
amarah kita. Ketika kalian mampu menemukan jalan keluar untuk masalah kalian
sendiri itu berarti kalian telah menuju tahap mendewasakan diri. Masalah memang
membuat kita menjadi gelisah, susah tidur, susah makan, dan susah buang air
besar. Tapi perlahan ia mampu mendewasakan diri. Misalnya saja, kalian punya
masalah percintaan (gue ambil yang paling umum aja). Kalian baru saja diputuskan
tanpa sebab, sakit hati, lalu galau dan kembali menyandang predikat, ehm…
JOMBLO.
Mungkin dalam beberapa minggu kalian akan mengalami yang
namanya masa pemulihan. Disini kalian diuji, diuji kesabaran dan keikhlasan
kalian. Seberapa ikhlas kalian melepas orang yang kalian sayang untuk bahagia
dengan yang lain dan seberapa sabar kalian menghadapi kenyataan hidup.
Pesan dari gue sih cuma : keluhkanlah masalah kamu di
hadapan Sang Pencipta, Dia tahu jalan keluar yang terbaik buat kamu. Bahkan
lebih baik di banding solusi yang di berikan sahabat baik kamu.
Sekian dari gue, kurang
lebihnya mohon di tambahkan :) Keep tuned folks :D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar