Maret 13, 2012

Stop Complain!


            Siapa sih yang gak kenal dengan satu kata yang menjadi topic tulisan gue malam ini? Kata ini banyak menjadikan orang-orang menjadi pusing dan tidak jarang mereka malah menjadi lebay. Setiap manusia di dunia ini pasti punya masalah, entah itu masalah keuangan, masalah keluarga, masalah persahabatan, masalah pertemanan, atau yang paling sering kita lihat di jejaring social adalah masalah percintaan.
            Mereka yang di rundung dengan masalah percintaan cenderung menjadi sangat alay. Lihat saja setiap malam mereka yang menderita penyakit galaunitis lebayikimia tiap lima menit bakalan update status yang seolah-seolah secara halus mengatakan apa yang sedang mereka alami. Contohnya saja, salah satu temen gue di FB setiap kali ada masalah dia bakalan update status seperti ini “Sebel dech hari ini, kenapa sich harus selalu aq?” atau seperti ini “Mungkin aq bkan lah wanita sempurna buat kamu.”
            Gue bener-bener gak tahu apa yang ada di kepala orang-orang macam ini. Apa mereka gak pernah berfikir kalau mereka sebenarnya sangat mengganggu. Yah, benar-benar mengganggu! (sengaja diulang). Bayangkan saja, jika kalian membuka FB dari hp kalian kemudian yang muncul adalah status-status mengeluh, apa yang kalian rasakan?
            Masalah bukan untuk di keluhkan biar semua orang simpati dengan kita atau hanya sekedar berkomentar “CEUMUGHT YA QAQA. CEMUANYA BAKAL BAIK-BAIK SAJA.” Kalau kita punya masalah biarkan masalah itu tetap kita yang tahu, tetap kita dan Allah yang tahu. Sampai sini gue yakin, kalian yang gak setuju sama pendapat gue bakalan ngomong, “Terkadang kita butuh seseorang hanya untuk saling bertukar pendapat bagaimana menyelesaikan masalah kita.” Atau kalian bakalan bilang, “Berbagi masalah dengan orang lain justru membuat beban kita sedikit ringan.”
            Tidak pernahkah kalian berfikir, masalah yang kita hadapi adalah masalah kita bukan untuk kita bagi agar beban kita berkurang tapi untuk kita selesaikan agar tidak ada lagi masalah. Tidak pernahkah kalian berfikir, ketika kalian membagi masalah kalian dengan orang lain. Orang yang sedang mendengarkan kalian juga memiliki masalah yang lebih besar di banding kalian tapi ia tetap mendengarkan kita karena factor ketidakenakan.
            Menurut gue, terserah kalian pengen setuju sama gue atau tidak. Masalah itu cukuplah kita yang tahu, cukuplah kita yang dibuat susah. Jangan menyusahkan orang lain apalagi meminta mereka menyelesaikannya. Bukan berarti gue ngelarang kalian buat nyeritain masalah kalian sama temen kalian, tapi gue hanya berusaha untuk mengajarkan bagaimana mendewasakan diri.
            Kalian tahu gak, seseorang dewasa karena apa? Selain pengalaman, mereka dewasa karena masalah. Masalah membuat kita menjadi lebih dewasa, menjadi lebih tahu tentang kehidupan, lebih bisa sabar dan mengendalikan amarah kita. Ketika kalian mampu menemukan jalan keluar untuk masalah kalian sendiri itu berarti kalian telah menuju tahap mendewasakan diri. Masalah memang membuat kita menjadi gelisah, susah tidur, susah makan, dan susah buang air besar. Tapi perlahan ia mampu mendewasakan diri. Misalnya saja, kalian punya masalah percintaan (gue ambil yang paling umum aja). Kalian baru saja diputuskan tanpa sebab, sakit hati, lalu galau dan kembali menyandang predikat, ehm… JOMBLO.
            Mungkin dalam beberapa minggu kalian akan mengalami yang namanya masa pemulihan. Disini kalian diuji, diuji kesabaran dan keikhlasan kalian. Seberapa ikhlas kalian melepas orang yang kalian sayang untuk bahagia dengan yang lain dan seberapa sabar kalian menghadapi kenyataan hidup.
            Pesan dari gue sih cuma : keluhkanlah masalah kamu di hadapan Sang Pencipta, Dia tahu jalan keluar yang terbaik buat kamu. Bahkan lebih baik di banding solusi yang di berikan sahabat baik kamu.

Sekian dari gue, kurang lebihnya mohon di tambahkan :) Keep tuned folks :D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar