November 06, 2010

Surat Untuk Pembimbing

Kepada Yth,
Bapak H. Amiruddin, Se, Msi, Ak.
di –
      Rumahnya

        Assalamu’alaikum wr. wb. Sebelum saya memulai aksi protes saya, pertama-tama izinkan saya untuk memperkenalkan diri saya terlebih dahulu kepada bapak, biar bapak bisa ingat nama saya. Karena sebagaimana pribahasa yang sering di kumandangkan oleh tetangga saya, “Tak kenal Maka tak tahu”, dan kata-kata yang di katakan Robin semalam (Film yang saya tonton Pak, bagus lho ceritanya!! ~ #promosi) “step by step until a sheep became a lion” (mohon maaf jika penulisan saya tidak sama persis dengan apa yang ditulis dalam Film, yang penting kan maknanya sama. Iya toh Pak?!) saya dengan ini menyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia … lah kok jadi proklamasi gini (maaf pak, saking frustasinya, saya jadi ingat dengan proklamasi kemerdekaan). To the point saja Pak, nama saya Arini Lestari Aris kalau disingkat jadi ‘ARISTA’ nama beberapa kos-kosan yang temen saya bilang. Saya ini salah satu mahasiswa bapak, ciri-ciri saya bisa bapak liat di http://ariniaris.blogspot.com (promosi). Sekarang saya sementara menyusun proposal, dan hebatnya lagi bapak adalah salah satu Pembimbing saya. 

        Langsung saja Pak, saya sangat menyesal dengan tingkah bapak beberapa hari ini (mohon maaf bukan karena bapak sangat sulit di temui tapi karena bapak terlalu sibuk). Jujur saya kecewa dengan bapak, saya rasanya tidak kuat lagi… lah ini protes sama pembimbing apa sama pacar??? Maaf lagi pak, kemarin-kemarin saya lagi-lagi dikecewakan jadi masih kebawa sampe sekarang. Lanjut yah pak, sebenarnya saya ingin protes dengan cara bapak memperlakukan mahasiswa. Seperti tadi, bapak tahu kan saya dari pagi nungguin bapak. Saya udah bela-belain bangun sepagi mungkin, mandi dengan antrian nomer kedua, bahkan saya bela-belain nyetrika baju saya dulu cuma untuk ketemu bapak, tapi kok malah pas ketemu, bapak hanya membaca bagian judul dan pendahuluan dalam proposal saya?! Bahkan bapak bilang saya bisa ambil kembali dua hari kemudian. Lah, sementara temen saya si Wulan malah gak di diemin Pak. setelah saya datang lagi bapak lagi-lagi membangunkan harimau yang sedang tertidur (emosi berat). Tahu gak pak, tangan saya sampai sakit gara-gara bapak. seandainya bapak kemarin baca proposal saya, kasih ke saya, mungkin minggu depan saya sudah bisa konsul dengan pembimbing satu saya. tapi berhubung lagi-lagi bapak itu PILKA alias Pilih Kasih, makanya sekali lagi bapak mengecewakan saya. dan bapak tahu gak, doa-doa orang yang kecewa itu lebih di dengarkan Tuhan lho.

      Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak apabila saya ada yang salah, maklum pak I’m just human being not perfect. Satu hal lagi pak, mohon ketika bapak mengoreksi proposal kami perhatikan juga tingkat psikologi kami. Seperti teman saya Wulan, tiap kali dia inget bapak pasti bawaannya pengen ke belakang, saya juga gitu sih pak, tapi saya hanya mengalami gejala DDG bukan DBD yah. Saya pikir hanya itu saja protes saya hari ini pak. Mungkin besok kalau bapak masih seperti ini, saya akan langsung mengirimkan bom nuklir kerumah bapak, maaf pak bercanda maksud saya saya akan langsung mengirimkan kue tanda permintamaafan saya pak. Sekali lagi terima kasih atas perhatian bapak. Kurang lebihnya mohon dimaafkan pak, tapi berhubung kelebihan saya adalah kekurangannya saya jadi bapak maklumin aja yah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar